jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon mengisyaratkan pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang didukungnya enggan menghadiri langsung penetapan hasil pemilu presiden (pilpres) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli mendatang. Menurutnya, baik Prabowo maupun Hatta hanya akan hadir jika diwajibkan oleh KPU.
"Apakah kandidat perlu hadir, apabila perlu, maka kami akan hadir. Tapi kalau tidak usah, kita tidak hadir. Kita akan ikut aturan main," ujar Fadli kepada wartawan di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (15/7).
BACA JUGA: Prabowo Kalah atau Menang, Ical Tetap Akan Diganti
Lebih lanjut Fadli mengatakan, saat ini kubunya masih yakin akan keluar sebagai pemenang. Menurutnya, berdasarkan perhitungan yang dilakukan Tim Tabulasi Prabowo-Hatta, pasangan calon nomor urut 1 itu masih unggul dengan perolehan 52 persen suara.
Namun, lanjut Wakil Ketua Partai Gerindra ini, jika hasil resmi berkata lain maka Prabowo-Hatta siap menerimanya. "Apapun hasilnya, kita akan ambil sesuai aturan yang ada," ucapnya.
BACA JUGA: Ginanjar Pastikan Semua DPD Golkar Dukung Munas
Hal senada disampaikan anggota tim Prabowo-Hatta lainnya, Hashim Djojohadikusumo. Ia menjamin, pihaknya tidak akan bertindak melawan hukum jika dinyatakan kalah nanti.
"Tidak ada niat Prabowo berbuat rusuh, sudah berulang kali Prabowo menyatakan menang siap, kalah siap. Di lain pihak, kami belum mendengar pernyataan yg sama diucapkan Jokowi dan JK," kata anggota Dewan Penasehat Tim Prabowo-Hatta itu.(dil/jpnn)
BACA JUGA: Pakar Graphology Curiga Tanda Tangan Formulir C1 Sampang Palsu
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Bantah Presiden SBY Lakukan Intervensi
Redaktur : Tim Redaksi