jpnn.com, BANDUNG - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian bersama tim gabungan kembali melakukan sidak jelang puasa.
Kali ini sidak dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ciroyom Jl. Arjuna No. 46, Kelurahan Husein Sst, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung pada Jumat kemarin.
BACA JUGA: Menteri Amran: Mari Perangi Kartel Pangan
Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan daging menjelang bulan ramadan di Kota Bandung, sehingga harga daging sapi diharapkan stabil dan tidak mengalami lonjakan harga yang signifikan.
Sebelumnya pada 15 Mei 2017, Dirjen PKH dan Tim Satgas Pangan Polri serta Kemendag juga telah melakukan sidak ke RPH Semanan Pintu Air, Cengkareng.
BACA JUGA: Serap Gabah Turun, KTNA Minta Bulog Jangan Main-Main!
Sedangkan sidak kali ini langsung dihadiri Dirjen PKH, I Ketut Diarmita bersama dengan tim gabungan yang terdiri dari Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjaya Widayanti, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah menyisir Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
RPH Ciroyom merupakan RPH terbesar di Kota bandung dan saat ini sedang dalam proses sertifikasi Pra NKV (Nomor Kontrol Veteriner).
BACA JUGA: Mentan Gelar Operasi Pasar Bawang Putih di Surabaya, Hasilnya?
Rata-rata pemotongan harian di RPH tersebut yaitu 2-5 ekor sapi lokal dan 20-35 ekor sapi ex-impor.
Suplai sapi ex-impor berasal dari feedloter: a) PT. Kadila Lestari (Kab. Bandung); b) PT. Agrisatwa Jaya Kencana (Kabupaten Subang); c) PT. Citra Agro Buana Semesta (Kabupaten Garut); d) PT. TUM (Provinsi Banten); dan e) PT Santosa Agrindo (Provinsi Lampung).
Dirjen PKH I Ketut Diarmita mengatakan sidak ke RPH ini dilakukan untuk mengetahui kondisi di lapangan terkait ketersediaan daging sapi persiapan menjelang bulan Ramadan dan Lebaran 2017.
“Kami hanya ingin memastikan bahwa stock di Kota Bandung ini aman, terutama di RPH-RPH yang merupakan tempat pemotongan sapi untuk kemudian diedarkan ke pasar-pasar” ungkap I Ketut Diarmita.
“Kami tadi lihat bersama bagaimana proses pemotongan sapi-sapi di RPH ini, dan bagaimana pendistribusiannya. Sebelumnya kami bersama Tim Satgas Pangan Polri pada tanggal 15 Mei 2017 juga telah melakukan sidak ke RPH Semanan Pintu Air, Cengkareng”, kata I Ketut Diarmita.
“Kami pastikan pasokan daging sapi lancar dan aman”, tambahnya.
Sedangkan Syarkawi menyampaikan, tujuan sidak ini dilakukan untuk mengecek seberapa besar tingkat kelancaran pasokan sapi siap potong dari feedloter ke RPH, kemudian ke pedagang yang ada di pasar.
Lebih lanjut, Syarkawi mengatakan, biasanya menjelang bulan puasa dan lebaran harga daging sapi di pasaran sering naik.
Para pedagang beralasan menaikkan harga karena minimnya distribusi daging sapi dari RPH dan feedloter.
Selanjutnya Elly Wasliah mengatakan, stok daging di Kota Bandung aman dan mencukupi, meskipun menjelang Ramadan permintaan daging sapi akan meningkat empat kali lipat dibandingkan dengan hari biasa.
Sementara untuk lebaran diperkirakan akan meningkat 6,5 kali lipat.
Dia mengatakan, keyakinan itu muncul saat enam feedloter pemasok 2 RPH di Kota Bandung yaitu RPH Ciroyom dan RPH Ciranjang, mereka sanggup memenuhi kebutuhan selama bulan puasa dan lebaran.
Dengan begitu, ketersediaan daging sapi untuk masyarakat kota bandung tidak perlu dikhawatirkan lagi.
“Alhambulillah ketersediaan daging sapi untuk tahun ini aman dan tercukupi”, ungkap Elly.
Pada kesempatan tersebut, I Ketut Diarmita bersama Tim Gabungan dan Wakapolda Jabar juga melakukan sidak ke pasar Cihaeur Geulis untuk menegetahui harga daging sapi di tingkat pedagang.
Harga daging di pasar tersebut berkisar antara 110 – 130 ribu per kg.
Diarmita menjelaskan, berdasarkan prognosa sapi lokal siap potong yang bisa diakses sampai dengan Juni 2017 adalah sebesar 356.620 ekor atau setara dengan 62.400 ton daging.
Sedangkan posisi stok daging ex impor per tgl 18 Mei 2017 sebanyak 70.518 ton, terdiri dari: a). Sapi siap potong (116.417 ekor): 23.167 ton, b). Daging sapi ex impor: 12.025 ton, dan c).
Daging kerbau ex impor (Bulog): 35.326 ton. Sehingga berdasarkan ketersediaan tersebut, prognosa kebutuhan daging Mei-Juni 2017 adalah sebesar 106.407 ton, sehingga bisa terpenuhi atau AMAN, bahkan surplus sebanyak 26.511 ton.
“Kami berharap dengan pasokan yang cukup, maka diharapkan lonjakan harga pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Tahun 2017 tidak terlalu besar, sehingga kita harapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari raya Lebaran dengan tenang”, kata Diarmita.
Syarkawi menambahkan bila terjadi kenaikan harga daging sapi yang signifikan di tengahkondisi surplus, maka tindakan hokum akan segera diambil oleh KPPU dan Satgas`Pangan Polri.
“KPPU dan satgas Polri akan tindak tegas semua upaya kartel pangan, baik dari sisi UU Persaingan Usaha maupun Pidana” kata Syarkawi. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Permentan untuk Meningkatkan Produksi Bawang Putih Dalam Negeri
Redaktur & Reporter : Natalia