Jago PDIP di Malut Ajak Warga Lawan Radikalisme saat Ramadan

Rabu, 16 Mei 2018 – 15:30 WIB
Calon Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba (AGK) dan pasangannya, M Al Yasin Ali (YA). Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, TIDORE - Gubernur Maluku Utara (Malut) Nonaktif Abdul Gani Kasuba mengajak warganya untuk memanfaatkan Ramadan sebagai momen untuk menempa diri termasuk menangkal radikalisme. Dia mengharapkan warga Malut bisa terus menjaga kerukunan antar-umat beragama sekaligus aktif menangkal potensi radikalisme dan terorisme.

“Saya berharap kepada masyarakat Malut untuk menjaga kerukunan antar umat beragama yang sudah berjalan sangat baik. Kita berharap aksi teror ini tidak terjadi di Malut yang sangat kita cintai ini,” kata tokoh yang beken disapa dengan panggilan AGK itu Rabu (16/5).

BACA JUGA: Gus Yaqut: Cuma PKB yang Serius Mengatasi Terorisme

Calon petahana pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Malut 2018 itu menambahkan, aksi teror yang mengatasnamakan Islam merupakan kesalahan besar dan tidak bisa dibenarkan. Berdasar ajaran Rasulullah SAW tentang Islam rahmatan lil alamin, lanjutnya, maka muslim harus bisa membawa manfaat dan kebaikan bagi semua umat manusia.

“Dalam ajaran Islam tidak ada perintah melakukan perusakan rumah ibadah umat lain apalagi membunuh semena-mena. Aksi teror ini dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam,” ujar calon gubernur yang berpasangan dengan M Yasin Ali itu.

BACA JUGA: Bang Haji Rhoma Minta Pemerintah Introspeksi

AGK yang pada Pilgub Malut 2018 diusung koalisi PDI Perjuangan-PKPI itu menambahkan, provinsinya punya pengalaman tentang konflik antar-umat beragama. Karena itu, dia tak mau peristiwa berdarah tersebut terulang gara-gara radikalisme dan aksi teror.

“Malut punya pengalaman dalam konflik agama. Saya sangat berharap kepada warga Malut di bulan Ramadhan ini tetap menjaga diri dan jangan mau terpancing isu-isu yang disampaikan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” ujar lulusan Universitas Islam Madinah, Arab Saudi itu.

BACA JUGA: Silatnas Gelar Doa Bersama untuk Korban Terorisme

Sedangkan Yasin Ali menilai teror belakangan ini yang memanfaatkan perempuan dan anak-anak merupakan perbuatan yang sangat keji dan tidak beradab. Padahal, lanjutnya, Islam menempatkan anak-anak sebagai karunia Allah yang harus dijaga dan dilindungi.

“Menggunakan anak dalam aksi terorisme sudah bertentangan dengan Islam dan kemanusian,” ujar mantan bupati Halmahera Tengah yang akrab disapa dengan panggilan YA itu.

Lebih lanjut Yasin mengingatkan pentingnya mengajarkan Pancasila untuk menghindarkan anak-anak dari radikalisme. “Bila itu (Pancasila, red) diajarkan anak-anak akan tumbuh sebagai seseorang yang mau berjuang demi terus berdirinya NKRI,” pungkasnya.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti: Radikalisme Musuh Bersama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler