Jaksa Agung Lepas Nare dengan Isak Tangis

Selasa, 12 Agustus 2008 – 18:50 WIB

JAKARTA  - Suasana duka sangat terasa saat Jaksa Agung Hendarman Supandji memimpin upacara pelepasan jenazah almarhum Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau HM Djaenuddin Nare SH MM yang digelar di Ruang Sasana Dharma Pradata, Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (12/8) siang.
Sejak melangkah masuk ke ruang acara, wajah Jaksa Agung Hendarman memang sudah nampak bersedihBegitu yang bersangkutan diminta menyampaikan pidato pelepasan, isak tangisnya pun tak terbendung lagi

BACA JUGA: Masyarakat Riau Doakan Nare

“Saya mengenal baik almarhum
Hubungan kami semakin dekat saat saya memimpin Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Timtas Tipikor), dimana almarhum saat itu menjabat sebagai sekretaris,” ucap Hendarman terbata-bata sembari menahan isak tangisnya.
Isak tangis Hendarman yang seakan tertahan menambah haru-biru pelepasan jenazah almarhum Nare yang turut pula dihadiri Gubernur Riau Drs H Wan Abu Bakar MSi, mantan Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP dan Kapolda Riau Brigjend Pol Hadiatmoko

BACA JUGA: Terima Duit, KPK Bidik Dua Jaksa

Rusli Zainal juga nampak tidak kuat menahan isak tangisnya
Rusli bahkan mengantar jenazah almarhum Nare hingga sampai di pemakaman.
Dalam pidatonya, Hendarman menyebut almarhum Nare sebagai sosok jaksa sejati

BACA JUGA: Ibas dan JK Jadi Jurkam Pilgub Sumsel

Dedikasi dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas dan pekerjaan yang diemban membuat nama Nare menjadi salah seorang jaksa yang karirnya dinilai cukup cemerlang“31 tahun lebih almarhum membaktikan dirinya di lingkungan Kejaksaan Agung,” kata Hendarman masih terisak.
Hendarman pun mengajak segenap keluarga besar Kejaksaan Agung untuk mendoakan arwah Nare agar diterima di sisi Tuhan YME“Kita tidak menyangka almarhum akan secepat ini meninggalkan kitaMari kita doakan beliau agar arwahnya mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT,” harap Hendarman terbata-bata seakan tak sanggup lagi melanjutkan pidatonya.
Usai upacara pelepasan, Nare dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, kawasan Jakarta Selatan untuk dikebumikanNare diangkat menjadi Kajati Riau sejak 9 bulan yang laluRencananya Nare yang dilahirkan di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 5 Februari 1954 akan dimutasi menjadi Kajati di Sulsel atau tanah kelahirannya.
Nare meninggalkan satu istri bernama Hartinah dan tiga orang anak, dua perempaun dan satu laki-lakiNare meninggal di Rumah Sakit Awal Bross, Pekanbaru akibat serangan jantung usai menghadiri acara di KPU Riau pada Senin (11/8) malam sekitar pukul 23.15 WIB dalam usia 54 tahun 6 bulan.
Pada Selasa (12/8) pagi jenazah almarhum diterbangkan dengan menggunakan pesawat Lion dari Pekanbaru ke JakartaTiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 09.00 jenazah almarhum selanjutnya dibawa ke rumah pribadinya di kawasan Bintaro untuk disemayamkan sejenakSelanjutnya jenazah almarhum dibawa ke Gedung Kejaksaan Agung untuk dilepas secara resmi dan selanjutnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.(eyd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Lobar Diperiksa Dua Jam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler