jpnn.com - JAKARTA – Pemprov DKI terus intensif membahas tarif yang dikenakan pada setiap kendaraan yang melewati jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Berdasarkan hasil kajian sementara, tarif awal yang akan diterapkan sebesar Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribu. Besar tarif itu selanjutnya akan disesuaikan dengan jumlah kendaraan yang melewati jalur ERP.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok), tarif bagi kendaraan di jalur ERP harus segera dibahas. Sebab, tahapan uji coba sistem tersebut akan dilaksanakan pertengahan bulan ini.
BACA JUGA: Jakarta Masih Akan Banjir
Bahkan, jika semua berjalan optimal, sistem tersebut diterapkan secara permanen pada 2016. “Semuanya nanti berjalan pada 2016,” kata dia Jumat (4/7).
Meski hasil kajian sementara menyebut tarif ERP sebesar Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribu, tarif itu dipastikan selalu berubah disesuaikan situasi dan kondisi di lapangan. Bahkan, tak tertutup kemungkinan naik hingga Rp 50 ribu.
BACA JUGA: Ribuan Satpol PP Tagih Status PNS
Ahok berharap penerapan ERP membuat pengendara menggunakan transportasi umum. “Jika (tarif ERP) Rp 23 ribu masih lewat (dengan mobil pribadi), kita naikin Rp 50 ribu,” tuturnya.
Dia menjelaskan, penerapan sistem ERP nanti akan bersamaan dengan pengoperasian bus tingkat di jalur itu. Jadi, warga yang keberatan dengan tarif ERP bisa berpindah ke kendaraan umum. Dengan banyaknya warga yang pindah ke kendaraan umum, jumlah kendaraan yang melewati jalur ERP di Jalan Sudirman-Thamrin akan berkurang. ’’Nanti bus tingkat akan lewat setiap 10 menit,’’ kata dia.
BACA JUGA: Waspada, Zat Pewarna Ditemukan di Takjil
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI M. Akbar menyatakan, tiga perusahaan asing siap melakukan uji coba teknologi masing-masing. Yakni, PT Kapsch asal Swedia, PT Qfree asal Norwegia, dan PT Watchdata dari Singapura. Tiga perusahaan itu kini tengah bersiap memasang teknologi mereka di jalan-jalan utama (jalan protokol) di dalam kota.
Di antara tiga perusahaan itu, Kapsch disebut yang paling siap. Sebab, minggu ini mereka akan memasang gerbang elektronik di jalur-jalur ERP. Qfree masih mengobservasi kelenturan tanah sebelum memasang fondasi. Watchdata tengah memilah lokasi yang tepat untuk memasang gerbang ERP.
’’Saya persilakan mereka memilih maunya dimana. Misalnya, Jalan Gajah Mada, Hayam Wuruk, atau Rasuna Said,’’ ujarnya.
Sedangkan Jalan Sudirman, kata dia, sudah diberikan kepada PT Kapsch yang lebih siap. ’’Mudah-mudahan pertengahan Juli ini sudah bisa live (langsung uji coba),’’ harapnya.
Dishub menyiapkan 50 unit On-Board Unit (OBU) yang akan dipasang pada 50 mobil yang diuji coba. Petugas akan memilih 50 mobil yang sehari-hari lewat di jalan yang terpasang ERP. ’’OBU-nya gratis. Mobil yang dipasangi OBU belum dikenai tarif. Selama uji coba itu enggak ada transaksi pembayaran,’’ terangnya. (fai/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polsek Penjaringan Tangkap Perampok Sadis di Jalanan
Redaktur : Tim Redaksi