TENGGARONG - Pascaambruknya Jembatan Kartanegara, Poros Loa Kulu - Loa Janan jadi jalan alternatif yang menghubungkan Tenggarong dengan Samarinda dan BalikpapanPersoalan baru kini mengadang
BACA JUGA: Kawasan Industri Masih Dijaga Ketat
Selain rawan macet, di sepanjang jalan sekitar 45 kilometer itu juga terdapat banyak lubangJalan ini memang tidak pernah dilakukan secara tuntas, kondisinya juga sempit
BACA JUGA: Perekaman E-KTP Baru 12 Persen
Jika tidak segera dibenahi, dalam satu bulan ke depan arus lalu lintas di jalur tersebut akan mengalami kendala seriusApalagi setiap pekan marak kegiatan masyarakat, seperti pasar tumpah
BACA JUGA: 25 Orang Wajib Lapor
Hal tersebut diyakini akan membuat titik kemacetan baruMenyikapi hal itu, Dirlantas Polda Kaltim Kombes Pol Nurhadi langsung mengundang pihak terkait untuk mencari solusiRapat tersebut digelar, kemarin (27/11), di gedung Polres Kukar yang lama, dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan perusahaan batu bara“Rapat kordinasi ini untuk menginventarisasi permasalahan dengan pemangku kepentinganSeperti Pemprov Kaltim, Pemkot Samarinda, dan Pemkab KukarJalan alternatif ini masih jauh dari standar,” paparnya.
Sekadar diketahui, jarak Tenggarong, Loa Kulu hingga Loa Janan sekitar 45 kilometer, dengan lebar hanya 4,5 meterDi jalur ini terdapat pasar tumpah yang berlangsung pada Selasa dan Jumat subuhBelum lagi kegiatan tradisioanal, dan hajat pernikahan“Ini tak bisa dihindariTak mungkin kita langsung memindahkan masyarakat, jika tak melibatkan berbagai pihak,” bebernya.
Penambahan rambu lalu lintas juga akan ditambah di sepanjang jalur ini“Kami akan berkordinasi dengan Dishub untuk memetakan penambahan rambu,” ucapnya.
Persoalan lainnya, pihak perusahaan bisa tanggap dengan kondisi ini, seperti memperbanyak personel keamanan, dan melakukan perawatan terhadap conveyor“Jika conveyor ini runtuh sama saja kejatuhan jembatan,” ujarnya.
Pasca musibah abruknya Jembatan Kartanegara, menjadikan jalur Loa Kulu - Loa Janan menjadi akses alternatif menuju Samarinda dan Balikpapan“Jangan sampai ada korban terkena runtuhan conveyor ketika muat batu bara ke pontonangkutan perusahaan yang keluar masuk harus bisa lebih siaga, karena jalur ini adalah jalan utama untuk lintas kabupaten,” terangnya.
Menurut Nurhadi, perlu ada penataan terhadap jalur iniJika tidak, jalan ini tak akan bertahan lama karena volume beban jalan bertambah“Kalau perusahaan tambang di sekitar jalur itu sudah ada alternatif jalur lain, tak masalah,” ujarnya.
Di sepanjang jalur Loa Kulu hingga Loa Janan terdapat beberapa perusahaan batu bara, yang coveyornya melintasi jalanDi antaranya, PT Mega Prima Persada (MPP), PT Multi Harapan Utama (MHU)
Adapun hasil rapat kordinasi Ditlantas Polda Kaltim dengan para pemangku kepentingan untuk mengantisipasi kemacetan di Tenggarong dan sekitarnya, kemarin adalah, melaksanakan mapping kerawananSeperti kemacetan, jalan alternatif, jalan berlubang, pasar tumpah, munculnya parkir liarPloting personel gabungan terpadu Polri, Dishub, Satpol PP, dan Dinas PU.
Kemudian, membuat pos-pos sementara dan tetap dengan ploting personel dan imbauan sepanjang jalur alternatifKordinasi dengan perusahaan yang ada di sepanjang jalan Loa Kulu untuk siagakan petugas keamanan dalam mengatur angkutan perusahaan, merawat konveyor perusahaan, dan pemasangan penerangan lampu.
Selain itu, pemasangan rambu-rambu petunjuk tambahan di sepanjang jalur alternatifPengaturan operasional kendaraan proyek truk non sembako dimulai pukul 24.00 – 05.00 Wita, diawali dengan rekomendasi surat sebagai dasar untuk dijadikan Perda(*/adw/kri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Pengupahan Usulkan Tiga Angka
Redaktur : Tim Redaksi