Jalur Busway Bakal Gunakan Bekas Tiang Monorel

Rabu, 09 Maret 2011 – 03:33 WIB

SETELAH sekian lama mangkrak, tiang-tiang beton monorel rencananya akan disulap menjadi jalur bus transjakartaRencana Pemprov DKI itu mengacu pada rencana pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait dengan pembangunan jalan layang untuk busway.

Koridor yang akan menggunakan sistem elevated atau layang itu yakni koridor XIII (Ciledug-Blok M) sepanjang 14,6 kilometer, XIV (Manggarai-Depok) panjang rute 17 kilometer dan XV (Kalimalang-Blok M) memiliki panjang rute 17,7 kilometer

BACA JUGA: Sampah Jakarta Hasilkan Listrik



Pada koridor XIII diperkirakan terdapat 13 halte, yaitu disepanjang Jalan HOS Cokroaminoto terdiri atas Halte Larangan, Giant dan Universitas Budi Luhur (UBL)
Sepanjang Jalan Raya Ciledug, yaitu empat halte terdiri atas Halte Perdatam, Pertigaan Show Room, Cipulir

BACA JUGA: Korupsi Iklan, KPK Periksa Manajer Indosiar

Sedangkan enam halte lainnya yakni di Halte Pakubuwono, Mayestik, Pasar Jalan Kyai Maja, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Bulungan dan Blok M
Kendati demikian tidak seluruhnya dalam bentuk jalur layang.

Sementara di koridor XIV memiliki 35 halte

BACA JUGA: DKI akan Tutup 131 Minimarket Liar

Halte tersebut di antaranya di Manggarai, STIE Muhammadiyah, Toba, RS Budhi Jaya, Menteng Pulo, Balai Sudirman, Pal Batu, Sahid, Hinda, Pncoran, RS Triloka, Sucofindo, SMK 48, Goro, Alfa, Brimob Masjid At Taqwa, terminal Pasar Minggu, 2 halte di Jalan TB Simatupang, 2 Halte di Stasiun Tanjung Barat, Politeknik, Petronas, Pom Bensin, 2 Halte di ISIP, halte Kahfi, Pasar Lenteng Agung, 2 Halte di Universitas Pancasila, 2 Halte di Masjid Universitas Pancasila, SMUN 109, dan Universitas Indonesia

Sebanyak 10 area elevated busway yaitu mulai halte Honda, Pancoran, RS Triloka, Sucofindo, SMK 48, Goro, Alfa, Brimob, Masjid At Taqwa dan Terminal Pasar Minggu

Sedangkan di koridor XV belum ditentukan jumlah halte yang akan dibangunNamun bus ini akan melewati Blok M-Tendean-Cawang-KalimalangKoridor itu juga membutuhkan jalan layang atau pelebaran jalan untuk jalur busway di sepanjang bypass setelah Kalimalang

“Untuk ketiga koridor tersebut memang diperlukan adanya jalan elevatedKami mengusulkan jalur ketiga koridor ini memanfaatkan bekas tiang monorel di beberapa kawasan Jakarta dan juga tiang-tiang bekas jalan layang yang menganggurDaripada didiamkan begitu saja, lebih baik digunakan sehingga memurahkan biaya pembangunan,” ujar Kepala Dinas Perhubngan DKI, Udar Pristono, kemarin.

Usulan tersebut diajukan karena volume kendaraan yang sudah semakin meningkat sementara kapasitas infrastruktur jalan yang minimKemacetan semakin parahApalagi, dengan adanya jalur busway yang disterilkan dan mengambil sisi-sisi jalan yang sudah adaDengan jalur tersendiri, busway tidak lagi menggunakan sistem jalur campur dengan kendaraan lainnya.

Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Darat, mengembangkan ide pembuatan jalur layang buswayUntuk langkah awal, direncanakan berada di jalan raya Bogor, jalan raya Bekas, jalan raya Ciputat, dan Daan MogotPembangunan ini dilakukan setelah koridor XI dioperasikan tahun 2011 dan Koridor XII dioperasikan tahun 2012 nantiKemenhub menyatakan untuk pembangunan jalan layang khusus busway tersebut akan bersumber pada APBN. 

Mengomentari hal itu, Deputi Gubernur DKI Bidang Transportasi, Industri, Perdagangan, Sutanto Suhodho, mengakui pembangunan infrastruktur untuk pengadaan busway koridor XIII, XIV dan XV cukup beratSupaya tidak mengganggu jalan yang ada dan mencegah kemacetan di jalan, pemprov dihadapkan dua pilihanYaitu pelebaran ruas jalan atau pembuatan jalan layang khusus busway pada beberapa rute

“Hanya dua penyelesaiannya yaitu pembebasan tanah atau dibuat elevatedTapi kita tahu sendiri bebaskan tanah itu sulit karena harga tanah dan masyarakatSaya kira jatuhnya akan lebih mahalPemikiran kita adalah kenapa tidak buat elevated,” katanya

Menindaklanjuti persoalan itu, hari ini akan membahas bersama Dirjen Perhubungan Darat (hubdar) KemenhubSebab, rencananya, busway di tiga koridor tersebut akan dibangun dengan konsep otoban yaitu bus rapid transit (BRT) berbasis rel yang hampir mirip dengan monorelOtoban ini tidak hanya akan beroperasi di Jakarta saja, melainkan diharapkan bisa lintas daerah.

“Saya lagi membayangkan pusat membangun otoban lintas daerah yang dikoneksikan dengan koridor busway elevatedDaripada hanya berhenti di pinggiran kota hanya sebatas untuk transfer, kenapa tidak diteruskan saja ke Jakarta seperti di Blok MJadi besok saya ingin tahu konsep sebenarnya seperti apa,” tandas Sutanto(rul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Kekerasan Naik 8 Kali Lipat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler