"Selain pemukiman liar di sekitar rel, memang harus dilakukan perbaikan di beberapa rel dan bantalan kereta api yang rusak
BACA JUGA: Letusan Anak Krakatau Bikin Takjub
Karenanya langkah yang pertama dilakukan adalah melalui sosialisasi," ujar Kepala Humas Kereta Api Indonesia Akhmad Sujadi, sesaat sebelum membuka Napak Tilas Jalur Kota – Priok di Stasiun Kota Jakarta (24/8).Selain permukiman liar di sekitar rel, menurut Akhmad Sujadi beberapa ruas rel jalur Kota – Priok juga masuk dalam kawasan pusat perbelanjaan yang nantinya akan dibangun underpass.
"Memang rencananya akan ada underpass di situ," tegasnya.
Menurutnya , saat ini sekitar 2.000 lebih bangunan liar berdiri di sepanjang perlintasan KA Kota-Priok
BACA JUGA: Keterlambatan Pengesahan APBD-P DKI Memalukan
Selama dua bulan ke depan, warga diminta membongkar sendiri bangunannyaBACA JUGA: Sucofindo Harus Ikut Tanggung Jawab
Pemerintah pusat dan PT Kereta Api (Persero) memang segera membuka jalur kereta api Stasiun Kota-Tajung Priok, sejauh 8,3 kilometer, pada awal 2009Terkait hal itu PTKA mengadakan sosialisasi kepada masyarakat disekitar jalur
Melalui surat No:D1/UM/04/VIII/2008 PT.KA memperingatkan para pemilik dan penghuni bangunan liar di tanah PT Kereta Api (Persero) bahwa jalur Jakarta Kota – Priok bakal dihidupkan kembali, Karenanya para pemilik dan penghuni bangunan liar diharapkan dengan sadar untuk melakukan pembongkaran"Kami harap masyarakat dengan sadar membongkar sendiri bangunannya, sebab bila tidak terpaksa akan dibongkar," tegas Judarso Widyono, Kepala Daerah Operasi1 Jakarta PT Kereta Api (Persero).
Sementara itu, Soerojo, salah seorang warga yang tinggal disekitar kawasan Kampung Bandan mengatakan, sebagai masyarakat kecil dirinya tidak bisa apa-apa bila hal itu dilakukanDirinya berharap hanya satu jalur saja yang dipergunakan nantinya"Kita ini orang susah, mau menempati dimana lagiSemoga saja yang dipakai hanya satu jalur saja," katanya
Ditambahkannya, selama ini keberadaan masyarakat di sekitar rel turut membantu menjaga jalur tersebut dari pencurian dan tindakan orang jahil lainnyaKarenanya bapak dengan 12 anak ini berharap agar pemerintah juga memikirkan nasib mereka sebelum memfungsikan jalur tersebut(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beda Generasi, Wajar Walikota-Wakilnya Tak Akur
Redaktur : Tim Redaksi