Dua puluh dubes dari negara sahabat dan ratusan peserta dari masyarakat umum yang ikut dalam festival krakatau ke-XIII yang menumpangi kapal motor penumpang (KMP) Windu Karsa Pratama (WKP) dari pelabuhan Bakauheni tersebut berebut untuk mengabadikan gambar anak gunung krakatau yang sedang aktif menyemburkan gumpalan asap yang berjarak sekitar 1 kilometer dari daratan anakan gunung krakatau.
Sampai di tujuan, anak gunung krakatau dengan status waspada itu mengeluarkan letusan gumpalan asap tebal sebanyak 5 kaliRombongan festival krakatau yang tergabung dalam 1 kapal ferry itu menyaksikan dengan jarak sekitar 1 kilometer dari anak gunung krakatau selama sekitar 1 jam
BACA JUGA: Keterlambatan Pengesahan APBD-P DKI Memalukan
Rombongan festival berangkat dari pelabuhan Bakauheni sekitar pukul 10.00 Wib dan tiba sekitar perairan anak gunung krakatau pukul 12.30 WIB.Selama 1 jam penuh, para peserta dan dubes negara sahabat menyaksikan panorama keindahan anak gunung krakatau saat mengeluarkan letusan asap tebalBACA JUGA: Sucofindo Harus Ikut Tanggung Jawab
Tidak berselang lama, sekitar 15 menit, anak gunung krakatau dengan kondisi gundul tampa pepohonan diseputar kawah itu kembali mengeluarkan gumpalan asap tebal membumbung ke udara.Namun gumpalan asap dari kawah anak gunung krakatau itu tidak membahayakan bagi perserta yang ikut dalam festival krakatau
Sayangnya, momen bagus yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali itu tidak dilanjutkan dengan bersandarnya kapal dan menginjakkan kaki dibawah anak gunung krakatau bagi para peserta yang ikut dalam festival krakatau tersebut
BACA JUGA: Beda Generasi, Wajar Walikota-Wakilnya Tak Akur
Beberapa perserta yang ikut dalam festival krakatau itu mengaku belum puas karena pihak panitia tidak mengizinkan untuk bersandar dan beristirahat dikaki gunung anak krakatau dengan alasan anak gunung krakatau masih aktif dan mengeluarkan kepulan asap."Sayang sekali kami tidak bisa turun dan beristirahat dibawah kaki gunung krakatauKami hanya bisa mengabadikan gambar letusan anak gunung krakatau dari atas kapal,"kata Indra, salah satu peserta festival krakatau yang ikut dalam rombongan.
Sementara jauh dari kawah anak gunung krakatau, terlihat sekumpulan warga masyarakat dipandu tim khusus untuk melakukan rangkaian ritual untuk meminta keselamatan kepada Tuhan YMESelain itu juga terlihat atraksi motor jet sky yang dimainkan oleh para panitia diseputar perairan anak gunung krakatau.
Setelah hampir satu jam lebih menyaksikan ketakjuban anak gunung krakatau, rombongan festival kembali pulang menuju pelabuhan BakauheniRombongan tiba sekitar pukul 16.00 WIB dan bersandar di dermaga 1 pelabuhan Bakauheni.
Ketua pelaksana Festival Krakatau ke-XIII, DrsMNatsir Ari yang juga kepala dinas pariwisata dan kebudayaan provinsi lampung saat ditemui disela-sela kesibukannya diatas kapal mengatakan, lima letusan anak gunung krakatau itu dapat memberikan kesan yang tidak akan terlupakan bagi para dubes yang ikut dalam festival yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali"Keberangkatan rombongan menuju gunung krakatau sempat mengalami keterlambatan beberapa menitSebab, dubes dari negara Belanda sedang dalam perjalanan menuju Lampung dari JakartaJumlah dubes yang hadir untuk mengikuti festival krakatau sebanyak 20 dubes setelah tergabungnya dubes dari negara belanda,"kata Natsir.
Menurut Natsir, rangkaian kegiatan festival krakatau selanjutnya adalah menyelenggarakan pernikahan masal yang diikuti sebanyak 60 pasangan suami istri dari berbagai kabupaten"Peserta pasangan pengantin itu tidak hanya dari kabupaten yang ada di Lampung saja, tapi diluar juga adaAcara itu akan dilaksanakan pada 30 Agustus mendatang di lapangan saburai, bandarlampung,"ujarnya yang menyebutkan acara resepsi pernikahan itu akan dilaksanakan diatas traler(rl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Daerah Jangan Dikerangkeng Aturan
Redaktur : Tim Redaksi