BACA JUGA: Jagokan Jokowi-Rudy
Padahal masih banyak masyarakat yang belum terdaftar dan seharusnya setiap warga miskin hanya memiliki salah satu dari jaminan tersebutBACA JUGA: Panwas Solo Tak Kebagian Dana
"Banyak ditemukan ada warga yang memiliki dua jaminan," terang Sumardi.Untuk diketahui, jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) merupakan jaminan kesehatan yang ditanggung oleh pemerintah kabupaten
BACA JUGA: Tuntut Ganti Rugi, Segel Sekolah
Khusus peserta Jamkemas ditanggung oleh pemerintah pusatTerbatasnya anggaran dan kuota dari Jamkesmas inilah yang membuat dikeluarkannya kebijakan Jamkesda.Untuk itulah, Sumardi sangat mendukung jika dilakukan revisi kembali mereka yang mendapatkan Jamkesda dan JamkemasSebab, masih banyak warga miskin lainnya yang terlewat untuk mendapatkan Jamkesda ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, di Nganjuk ditemukan warga sangat miskin yang menderita sakit demam berdarah (DB)Meskipun masuk miskin, dia tidak mendapatkan jaminan kesehatan, baik dari Jamkesda maupun Jamkemas.
Untuk 2010 ini, Pemkab Nganjuk telah menganggarkan dana Jamkesda Rp 6 miliarSelain itu dari pemerintah provinsi Jawa Timur juga telah dianggarkan dana sebesar Rp 6 miliar untuk warga Nganjuk yang berobat ke RSUD DrSoetomo, Surabaya.
Sumardi berharap revisi itu segera dilakukanTidak hanya penggantian nama-nama yang dobel, tetapi juga para penerima yang ternyata telah meninggal dunia atau dinyatakan tidak lagi miskin"Kejadian masih ada (warga miskin) yang terlewat seharusnya tidak ada lagiPemkab harus cepat melakukan perbaikan," tandasnya(dea/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KM Lawit Tetap Berlayar
Redaktur : Auri Jaya