Tuntut Ganti Rugi, Segel Sekolah

Sengketa Lahan di Madura

Minggu, 17 Januari 2010 – 10:42 WIB
PAMEKASAN - Penyelesaian penyegelan SDN Tebul Timur II, Kec Pegantenan sejak sepekan lalu, masih belum ada titik temuHingga Minggu (17/1) palang kayu yang menutup pintu masuk ke sekolah belum dibuka.

Zakki, warga setempat yang mengaku sebagai pemilik lahan SD, bersikeras tidak akan membuka segel sebelum ada ganti rugi atas tanah yang ditempati bangunan SD sejak 1976 lalu itu

BACA JUGA: KM Lawit Tetap Berlayar

Dia beralasan memiliki surat wasiat dan surat tanahnya dan membayar pajaknya setiap tahun
"Surat - surat tentang tanah itu sangat lengkap," ujarnya pada koran ini kemarin (16/1).

Akibat penyegelan sekolah, proses belajar mengajar di sekolah dengan 133 siswa itu terganggu

BACA JUGA: Pemda Siap Bantu Dana Bangun Lapas

Puluhan siswa harus mengikuti UAS di musala warga, di sebelah utara sekolah.

Informasinya, sengketa tanah ini terjadi sejak beberapa tahun silam
Pada 21 Oktober 2009 lalu Zakki pernah menyegel sekolah

BACA JUGA: Sukaja Ancam Kobarkan Perang

Namun, setelah ada kesepakatan, pada 29 Oktober palang kayu dibukaRupanya, setelah 77 hari berlalu, penyelesaian sengketa belum ada perkembangan"Padahal, waktu itu janjinya hanya satu atau dua minggu," ujar Zakki.

Kabid TK - SD Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan Shalah Samlan mengaku pihaknya masih kesulitan menyelesaikan kasus SDN II Tebul TimurAlasannya, ada tiga orang yang mengaku sebagai pemilik lahan dan berhak atas tanah itu.

Menurut dia, pemkab pernah berupaya untuk bayar ganti rugi dan uangnya dibagikan kepada tiga orang yang mengaku sebagai pemilik lahanTapi, semua yang mengaku pemilik lahan itu menolak"Andai mau, mungkin sejak dulu selesai," ujarnya.

Pada 12 Januari 2010 lalu Komisi A DPRD Pamekasan mendatangi langsung lokasi belajar siswa SDN II Tebul TimurSetelah itu, anggota dewan mengunjungi rumah Zakki yang berada di sebelah barat sekolahNamun, lagi - lagi Zakki tetap kokoh tidak akan membuka sebelum ada ganti rugi yang sesuai dengan harga saat ini.

Dia mengaku sangat kecewa karena ketidakpastian pemkabBapak enam anak itu menyatakan tetap tidak akan membuka segel SDN II Tebul Timur, karena merasa dipermainkan oleh pemkab dengan janji - janji yang tidak pasti"Kalau rakyat kecil, rupanya mau dijadikan bola yang mudah ditendang," ujarnya kesal.

Dia akan membuka segel yang telah dipaten itu, tentu dengan sejumlah syarat yang harus dipenuhi pemkab"Kalau ada uang ganti rugi, kami siap membukaBahkan, jika ada uang sekarang, sekarang juga kami akan membuka," tandasnya(bus/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditangkap Saat Pesta Shabu


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler