JAKARTA - Jaksa Agung Muda Pengawasan (JAMWas) Marwan Effendy menganggap jaksa Dwi Seno Widjanarko (DSW) yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga memeras pegawai BRI, sedang apesPasalnya, DSW tak mengindahkan kebijakan pimpinan kejaksaan yang terus berupaya mereformasi diri termasuk menindak jaksa nakal.
Marwan justru bersyukur kasus ini terungkap sehingga menjadi contoh nyata bahwa kebijakan yang diambil memang tepat. "Ini namanya apes jaksanya
BACA JUGA: Gayus dan Susno Berpeluang Bebas?
Kalau masih melanggar ya jadinya begini (ditangkap KPK)," kata Marwan selepas menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kejaksaan Agung, Rabu (16/2).Menurutnya, para jaksa juga harus menyadadi bahwa yang mengincar anggota korps Adhyaksa itu bukan hanya KPK tapi juga instansi lain seperti kepolisian, bagian Pidana Khusus Kejagung, sampai bidang pengawasan (JAM Was)
BACA JUGA: Satgas ingin Percepat Revisi UU PSK
Kalau jatuh ke tangan kita, tentu kita yang menangkap," tegas Marwan.Mantan Jampidsus itu juga tak sependapat jika penangkapan terhadap DSW, Jumat (11/2) malam lalu merupakan bukti masyarakat lebih percaya pada KPK dibanding kejaksaan sendiri
BACA JUGA: Tim Verifikasi Segera Lapor Temuan Kecurangan Seleksi CPNS
Sebab, ada instansi yang menurut pandangan masyarakat bersih ternyata justru banyak pelanggarannya."Ini yang tidak sukanya saya, gara-gara satu oknum, seolah-olah seluruh jaksa rusak, seolah seluruh sistem gagalIni 8.000 (seluruh pegawai kejaksaan di seluruh Indonesia) nggak bisa kita awasi semua," katanya lagi
Sebagai butki, selama 2010, pihaknya sudah menindak 288 jaksa nakalSelain administratif, mereka juga diproses secara pidana oleh kepolisian maupun korupsi.
Seperti diketahui, Jumat (11/2) malam lalu sekitar pukul 21.00, DSW ditangkap setelah menerima uang dalam amplop coklat yang dibungkus plastikPenyerahan dilakukan di jalanan gelap antara Serpong dan Bintaro, tepatnya di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Setelah uang diserahkan, DSW yang sudah diincar KPK sejak sore hari langsung berlaluSempat terjadi kejar-kejaran antara penyidik KPK dengan DSW yang menumpang pada mobil Daihatsu Terios B 1835 VFDTapi akhirnya tim penyidik KPK yang menggunakan dua unit mobil bisa menangkap DSW.
Saat ditangkap, DSW langsung digeledah dan uang dalam amplop coklat diamankan KPKSelain uang, penyidik juga mengamankan mobil Daihatsu Terios, dan tiga orang lainnya yakni seorang pegawai BRI yang menyerahkan uang, sopir DSW, serta salah satu saksi.(pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dugaan Kecurangan Pilkada Yahukimo Dibeber di MK
Redaktur : Tim Redaksi