'Jangan Katakan Muhammadiyah Selalu Beda dengan Pemerintah'

Senin, 14 September 2015 – 00:52 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ma'rifat Iman keberatan bila pihaknya selalu dianggap berbeda atau tak satu suara dengan pemerintah dalam menetapkan hari lebaran umat Islam.

Seperti penetapan 1 Dzulhijjah 1436 H misalnya, pemerintah telah menetapkan jatuh pada 15 September 2015, sedangkan Muhammadiyah memutuskan pada 14 September 2015.

BACA JUGA: Idul Adha Beda, Muhammadiyah: Insya Allah Idul Fitri Sampai 2025 Akan Sama

"Jangan dikatakan Muhammadiyah selalu beda dengan pemerintah (menetapkan hari raya umat Islam)," ujar Ma'rifat di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Minggu (13/9) malam.

Perbedaan waktu penetapan Idul Adha tersebut kata Ma'rifat, bukan disengaja oleh pihaknya. Namun telah mempertimbangkan beberapa aspek perhitungan yang selama ini diyakini menjadi rujukkan oleh Muhammadiyah dalam menentukan hari raya.

BACA JUGA: Harusnya Menteri Lain Tiru Jurus Kepret Rizal Ramli

"Yang membedakan kriteria yang ditetapkan Muhammadiyah dan pemerintah berbeda itu, pemerintah berlandas pada keputusan Mabim (Majelis Agama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia) ketinggian hilal 2 derajat. Muhammadiyah nggak perhatikan berapa derajat, yang penting sudah di atas ufuk atau horizon atau 0 derajat lebih," jelasnya.

"Untuk sekarang masih setengah derajat, jadi kemungkinan untuk bisa dilihat lebih kepada rukyat hilal," imbuh Ma'rifat. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Adian Tuding Setya dan Fadli Zon Langgar Konstitusi

BACA ARTIKEL LAINNYA... MenPAN-RB: Pejabat Tidak Bisa Langsung Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler