Jangan Sampai Generasi Masa Depan Jadi Pemberontak

Ulama Banten Ingin PMP dan P4 Diajarkan Lagi

Senin, 19 Desember 2016 – 12:21 WIB
KH Murtadlo Dimyati, pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Cidahu, Cadasari, Pandeglang, Banten. Foto: istimewa for JPNN.Com

jpnn.com - PANDEGLANG - Ulama salaf KH Murtadlo Dimyati mengingatkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar tak hanya fokus pada menindak penyebaran komunisme ataupun simbol-simbolnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Cidahu, Cadasari, Pandeglang, Banten itu menegaskan, hal yang tak kalah penting adalah menangkal bahaya komunisme dengan cara menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila.

BACA JUGA: Ketua MPR: Kami Ingin Sampaikan Langsung Kabar Sukacita Ini

Kiai Murtadlo menegaskan, saat ini ada hal yang perlu dipikirkan dalam menangkal komunisme. Yakni bagaimana agar Pendidikan Moral Pancasila (PMP) serta Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) digalakkan lagi.

“Kita jangan terlalu berpikir sepihak tentang bahaya laten PKI atau komunis. Yang harus diciptakan adalah sejalannya TNI dan Polri bersama umat Islam yang rahmatan lil ‘alamin untuk enanamkan kembali PMP dan P4 sekarang juga mulai dari SD hingga perguruan tinggi dari tingkat desa/kelurahan hingga lembaga tinggi negara, termasuk lembaga non-departemen," ujarnya, Senin (19/12/2016).

BACA JUGA: Turis Tiongkok Mulai Banjiri Kepri, Kanwilkumhan Perketat Pengawasan

Ulama yang lebih kondang disapa dengan panggilan Abuya Murtadlo itu menegaskan, Pancasila sebagai azas negara akan selamat dari rongrongan komunis bila semua elemen bangsa bisa kompak kembali mempelajari, menghayati dan mengamalkannya PMP dan P4. Menurutnya, justru PMP dan P4 semakin ditinggalkan sejak era reformasi.

Selain itu Abuya Murtadlo menegaskan, ulama dan pesantren salaf yang berpegang teguh kepada Alquran, Sunnah dan ijmak juga telah menerima Pancasila. Hal itu demi menjaga keutuhan Indonesia sebagai bangsa dan negara.

BACA JUGA: Kalau Sudah Begini Apa Masih Berani Pungli?

Karenanya bila PMP dan P4 tak diajarkan lagi, Kiai Murtadlo semakin mengkhawatirkan generasi mendatang sudah tidak lagi punya nasionalisme dan kepeduluan pada NKRI. "Bila tidak kembali diajarkan, anak cucu kita atau generasi kita menjadi pemberontak,” tegasnya.(jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rem Blong, Sopir Ini Terjepit Badan Truk Rekannya Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler