Jangan Sebut Honorer K2 Kompetensinya Rendah

Senin, 27 November 2017 – 10:55 WIB
Titi Purwaningsih. Foto: Istimewa/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih meminta pemerintah tidak mencari-cari alasan untuk menghalangi pengangkatan honorer K2 menjadi CPNS.

Selain fakta di lapangan, guru honorer yang mendominasi di sekolah-sekolah, operator juga demikian.

BACA JUGA: Mayoritas Honorer, Guru PNS Hanya 40 Persen

Menurut Titi, di semua sekolah negeri yang menjadi operator IT adalah honorer.

Padahal posisi operator sangat penting karena yang memegang kendali data-data pokok pendidikan masing-masing sekolah.

BACA JUGA: Andhien Asyifa, Guru Honorer Nyambi jadi Penyiar Radio

"Katanya honorer kompetensinya rendah tapi yang dipercaya jadi operator adalah honorer juga. Kalau orang yang nggak tahu IT bagaimana bisa jadi operator," kata Titi kepada JPNN, Minggu (26/11).

Dia juga mengklaim seluruh guru honorer K2 yang mengabdi di sekolah negeri telah menyelesaikan pendidikan S1-nya sehingga tidak beralasan bila disebut kompetensinya rendah.

BACA JUGA: Guru Honorer, Pahlawan Tanpa Tanda Sejahtera

Halimah, operator IT salah satu SD di Magelang mengaku, semua data sekolah menjadi tanggung jawabnya untuk melaporkan ke pusat.

Lulusan sarjana ini gagal menjadi CPNS karena dinyatakan tidak lulus saat tes 2013 dari jalur honorer K2.

"Mana ada di Magelang operatornya PNS. Yang jadi operator honorer semua dan menguasai komputer lagi," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Guru Honorer Rp 100 Ribu per Bulan, sampai Kapan?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler