Janji Tak Kibarkan Bendera, Tapi Aksi Damai

Papua Jelang Peringati 1 Desember

Sabtu, 28 November 2009 – 13:31 WIB
SORONG- Dewan Adat Papua untuk wilayah Sorong akhirnya memutuskan untuk menggelar pawai damai untuk memperingati perayaan 1 DesembarAksi pawai ini akan disertai dengan alunan nyanyian puji-pujian, tanpa disertai dengan orasi politik atau pengibaran bendera Bintang Kejora

BACA JUGA: Bimbel Jogja Mulai Kebanjiran Siswa

"Kami hanya akan melakukan aksi pawai damai, dengan puji-pujian," kata Amandus Mirino, ketua panitian aksis ini ketika dihubungi Radar Sorong, Sabtu (28/11).

Karena itu, Amandus meminta aparat dan juga pemerintah tidak perlu mencurigai kegiatan ini
Ia kembali menegaskan, bahwa dalam perayaan 1 Desember kali ini, Panitia sama sekali tidak memikirkan untuk mengibarkan bendera."Kami sudah melayang surat izin untuk menggelar kegiatan ini ke Kapolres dan pihak-pihak terkait di Sorong," Amandus menegaskan.

Dalam kesempatan itu, Amandus juga menegaskan bisa memahami larangan Gubernur Papua, agar tidak melakukan kegiatan pengibaran bendera dalam peringatan 1 Desember

BACA JUGA: Teror Kesurupan Bergilir, Resahkan Warga

"Sebagai pernyataan seorang gubernur, saya bisa memahami hal itu," ujarnya.“perayaan ini bukan hanya Sorong atau Papua saja tetapi di Negara-negara lain juga merayakanya,dan bukan kali ini saja”tandasnya.

Sementara penanggung jawab acara, Yoab Syaftle menegaskan, bahwa perayaan ini tidak hanya akan dirayakan di Papua
Tetapi, masyarakat lain di luar negeri, seperti di AUstralia, jerman, Inggris, Filipina juga akan menggelar perayaan serupa

BACA JUGA: Rabies, Pasar Anjing di Bali Drop

Karena itu, ia mengingatkan pemerintah Indonesia untuk menjaga keamanan, agar mengamatinya secara seksama"Jika ada upaya pengibaran bendera Bintang Kejora, tentu itu bukan dari bagian kami," Yoab menegaskan.

Yoab juga meningatkan, jika ada kritik-kritik terhadap pemerintah Indonesia bukan berarti ancaman"Dengan dikritik, maka pemerintahan akan menjadi semakin kuat," kata Yoab mengutip pernyataan Presiden AS Barack ObamaYoab juga menjelaskan, bahwa pada pemerintahan Gus Dur, Bendera Bintang Kejora boleh dinaikkanDan aturan dari Gus Dur ini, sampai saat ini belum ada upaya pencabutan"Pada pemerintahan Megawati, bendera itu memang tidak dikibarkanTetapi, bukan berarti mencabut aturan Gus Dur," kata Yoab.

Lebih jaug Yoab mengajak semua pihak masyarakat Papua, agar masyarakat setempat memahami sejarah PapuaRakyat memang menuntut hak untuk tetap mengibarkan bendera ituNamun, yang harus disadari, sejak tahun 1961 bendera Papua tersebut berkibar dengan bendera Belanda"Tetapi, pada tahun 1963 kemerdekaan Papua di ankesasi oleh Presiden Soekarno, dengan mengatakan bahwa negara boneka Irian Barat buatan Belanda di BubarkanDan sejak itu, kemerdekaan Rakyat Papua di Aneksasi," ujarnya(aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan PNS Terlibat Video Mesum


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler