Jarang Jalani Psikotes, Polisi Koboi Marak

Kamis, 07 November 2013 – 15:55 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Tes psikologis terhadap anggota kepolisian yang menggunakan senjata api (Senpi) selama ini ternyata tidak jelas. Meski tes tersebut menjadi salah satu syarat, namun pelaksanaannya tidak menentu.

"Tidak sesering tes kesehatan (psikologis). Bisa sekali satu tahun, 2 tahun, atau berubah sesuai kajian pimpinan," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (7/11).

BACA JUGA: Ridwan Hakim: Bunda Putri Sudah tak Happening Lagi

Masalah psikologis anggota Polri kembali menjadi sorotan pasca penembakan yang dilakukan oknum Brimob Kelapa Dua, Briptu Wawan terhadap Bahrudin, sekuriti Ruko Galaxi Cengkareng beberapa hari lalu.

Dikatakan Ronny, tes psikologi memang dilakukan terhadap anggota Polri yang sudah memiliki izin menggunakan senpi, dan pengawasannyua ada di bawah Kepala Biro (Karo) Psikologi.

BACA JUGA: Piyu Disodori Lima Foto Perempuan

Nah, dengan peristiwa penembakan tersebut dan kasus-kasus lain di sejumlah daerah, Polri akan merubah prosedur tes psikologis. Jangka waktunya akan diperpendek dan mengevaluasi kembali pemberian izin menggunakan senpi bagi anggota.

"Saya kira Kabiro dengan kasus (Wawan) ini sudah responsif untuk kaji kembali hasil pelaksanaan psikotes. Pengawasan terhadap izin bawa senpi bagi anggota akan dievaluasi kembali," jelasnya.(fat/jpnn)

BACA JUGA: Banyak Dikomplain, Polisi Anggap Positif

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Urbaningrum Kecipratan Rp2,21 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler