jpnn.com, SIDOARJO - Satresnarkoba Polresta Sidoarjo, Jatim memiliki pekerjaan rumah baru. Kini mereka berfokus untuk membongkar jaringan pil dobel L alias pil koplo setelah menangkap Hendra Saputra.
Pemuda 33 tahun itu diduga mempunyai jaringan sama dengan tangkapan sebelumnya. Yakni, Mochamad Muksin.
BACA JUGA: 1,5 Tahun Masuk Penjara, Baru Keluar Sudah Tertangkap Lagi
"Bisa jadi di belakang mereka (Hendra dan Muksin, Red) adalah bandar besar," tutur Kasatresnarkoba Polresta Sidoarjo Kompol Sugeng Purwanto.
BACA JUGA : Diinterogasi Polisi, Pengedar Pil Koplo di Kalangan Pelajar Malah Cengar-Cengir
BACA JUGA: Ups, Sandy Kedapatan Bawa Sabu - Sabu Senilai Rp 150 Juta
Dia menuturkan, keduanya tidak saling kenal. Hanya, proses penyidikan menunjukkan adanya keterkaitan. Misalnya, asal pengirim barang terlarang tersebut.
''Dari Kediri," ucap polisi dengan satu melati di pundak itu.
BACA JUGA: Kaya Raya tapi Tak Jelas Kerjaannya, Ternyata..
BACA JUGA : Ini Lima Pemuda Sontoloyo yang Jual Pil Koplo pada Pelajar
Fakta lainnya adalah sistem pengiriman. Hendra dan Muksin sama-sama mengambil barang secara ranjau.
Nah, model kemasan pil koplo itu serupa. Yakni, dimasukkan ke kardus dan diberi lakban.
BACA JUGA : Dor, dor! Kejar - Kejaran Polisi dengan Bandar Pil Koplo
Di tengahnya ada tanda bulat hitam dengan jumlah tiga. "Itu kode jaringan. Mode kemasannya juga sama. Dikemas bungkus vitamin B kompleks. Dengan tulisan merah," lanjutnya.
Sugeng menambahkan, pihaknya juga menemukan tanda keterkaitan lain. Di dalam ponsel Hendra, ditemukan pesan pendek dari pria berinisial ND.
"Dia (ND, Red) juga yang menjadi bandar dari Muksin," jelasnya. (edi/c6/hud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Pengacara Ini Bantu Beli Sabu - Sabu untuk Tahanan
Redaktur & Reporter : Natalia