JAT Membantah, Polisi Cek Data

Terkait Kasus Penembakan Polisi di Palu

Senin, 06 Juni 2011 – 17:44 WIB
JAKARTA - Direktur Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Sonhadi membantah tuduhan polisi yang menyebut anggotanya terlibat dalam penembakan anggota Polri di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (25/5) laluBantahan ini disampaikan Sonhadi saat mendatangi Mabes Polri, Senin (6/6) siang, untuk mengklarifikasi pernyataan yang dinilai mendeskreditkan JAT itu.

"Itu bukan anggota

BACA JUGA: Komisi II DPR Desak Remunerasi Dibatalkan

JAT baru ada di Jawa, plus Bima
Di Lampung baru saja

BACA JUGA: Pemerintah Berdayakan Petugas Pengantar Kerja

Jadi di sana (Poso) nggak ada perwakilan (JAT)," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta.

Pernyataan ini sekaligus membantah keterangan resmi Polri yang sebelumnya disampaikan Kabidpenum Div Humas Polri, Kombespol Boy Rafli Amar, yang menyebut bahwa para pelaku aksi brutal itu terkait dengan JAT
Boy Rafli sebelumnya melansir keterkaitan dengan organisasi yang dibidani Abu Bakar Ba'asyir itu, berdasarkan keterlibatan dalam pelatihan beladiri di Poso yang mereka (pelaku) ikuti beberapa waktu lalu.

Namun demikian, Sonhadi kembali menegaskan bahwa informasi itu tidak benar, serta menyebut bahwa itu hanya upaya pengalihan isu menjelang vonis hakim terhadap Abu Bakar Ba'asyir

BACA JUGA: MA akan Evaluasi Ketua PN Jakarta Pusat

"Ini hanya sebuah upaya pengiringan dan penyesatan opini masyarakat," tambahnya.

Terkait bantahan ini, Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam menyebut, pihaknya akan mengklarifikasi kembali data yang dihimpun polisi di lapangan, yang menyebut adanya keterlibatan anggota JATMenurutnya, apa yang disampaikan polisi adalah hasil keterangan sementara, berdasar keterangan di lapangan oleh Polda setempat.

"Kita akan cek kebenarannyaNanti kita akan dapatkan keterangan-keterangan yang ada di lapangan," ujarnya di Mabes Polri, Senin sore.

Seperti diberitakan sebelumnya, penembakan ini sendiri terjadi di pos Direktorat Pengamanan Obyek Vital Polda Sulteng, dua pekan laluEmpat pelaku terlihat datang menggunakan sepeda motor, sebelum akhirnya memberondongkan peluru dari senjata laras panjang yang mereka bawaAkibatnya, dua personil polisi, yakni Bripda Gustiar Yudistira dan Bripda Prawira, tewas akibat terjangan peluruSelain itu, seorang polisi lainnya yakni Bripda Dedi Edwar, terluka di bagian lengan.

Setelah aksi itu, para pelaku melarikan diri bersama senjata yang berhasil dirampas dari para korbanHasil pengejaran polisi kemudian, belakangan empat orang telah ditangkap dan tiga anggota (pelaku) lainnya masih dalam pengejaranKeempat orang itu adalah Aryanto Haluta alias Anto, Rafli alias Furqon, Dayat, serta Fauzan alias CharlesSementara tiga orang yang kini diburu disebut berinisial S, B dan M(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Mengaku Tak Tahu Nunun di Kamboja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler