Jawa Pos Koran Favorit Anak Muda

Jumat, 06 Mei 2011 – 07:00 WIB

SURABAYA - Jawa Pos kembali berhasil meraih penghargaan bergengsiSetelah menjadi koran dengan jumlah pembaca nomor satu di Indonesia versi AC Nielsen, Jawa Pos menyabet award sebagai koran paling favorit anak muda.

Award itu diberikan Markplus dan dua anak perusahaannya, Marketeers serta Markplus Insight, dalam acara Free-Marketing for Profit di Hotel Shangri-La, Surabaya, Kamis (5/5) tadi malam

BACA JUGA: KJI Tolak Jamsosnas Dimerger

Koran yang memiliki 180 grup media di tanah air itu berhasil dinobatkan sebagai Indonesia Most Favorite Youth Brand 2011 untuk kategori media cetak di wilayah Surabaya
Penghargaan tersebut diperoleh setelah Jawa Pos mendapat poin tertinggi dalam survei yang dilakukan Markplus Insight terhadap anak muda Surabaya dan sekitarnya

BACA JUGA: Jaksa Kantongi Transkrip Pembicaraan Cirus



"Saya kagum kepada Jawa Pos
Saat media online booming dan diprediksi bakal menggeser media konvensional layaknya radio atau media cetak, Jawa Pos ternyata sudah membangun pembaca fanatik lewat anak muda

BACA JUGA: PNS Rapor Merah Tak Bisa Duduki Jabatan Struktural

Jawa Pos pun menjadi koran favorit," kata Founder & CEO Markplus Hermawan Kartajaya saat membuka pembicaraan sebagai speaker bertema On Becoming The Smart Free-Marketing Company.

Tidak tanggung-tanggung, lanjut dia, Jawa Pos memimpin dengan jarak poin yang sangat jauh dari media-media lainDi antara ribuan responden, sekitar 75,9 persen anak muda Surabaya dan sekitarnya memilih Jawa Pos sebagai bahan bacaan serta sumber informasi mereka"Dari survei, nilai itu cukup tinggiJaraknya sangat jauh dari koran di peringkat kedua dan seterusnya," jelasnya.

Menurut Hermawan, Jawa Pos berhasil meraih penghargaan tersebut karena mampu menggandeng segmen-segmen tertentuSalah satunya, memikat anak muda dengan halaman DetEksiTidak hanya itu, Jawa Pos juga berhasil mengembangkan DetEksi dengan berbagai even off air yang melibatkan anak muda secara langsung"Ada ikatan emosional antara anak muda dan Jawa Pos, terutama dari DetEksi dan DBL lewat kompetisi basket para pelajar," bebernya

Dia menyatakan, tidak bisa dimungkiri, halaman dan even khusus anak muda itu sudah menjadi jujukan remaja di metropolis"Salut untuk kerja keras tim Jawa PosSalut juga untuk Azrul AnandaTanpa pemikiran dan konsepnya, bisa jadi Jawa Pos belum nomor satu karena masih menjadi koran kuno seperti media-media lain," jelasnya

Konsultan yang dijuluki guru marketing itu tadi malam juga memaparkan bahwa segmen anak muda menjadi basis marketing para perusahaanSebab, jika mereka tidak dipelihara, bisa dipastikan perusahaan bakal mati secara perlahan.

Selain itu, Hermawan menyatakan betapa pentingnya memahami tren gaya hidup gratisHal tersebut harus disikapi pemasar dengan bergerak untuk menjadi free-marketing companyDia mencontohkan betapa suksesnya media-media online gratisan seperti Google, Facebook, Yahoo!, Twitter, YouTube, dan KaskusBahkan, Google berhasil meraup keuntungan USD 162 miliar, sedangkan Facebook USD 42 miliar"Ingat, anak-anak muda sangat mendominasi di media-media gratisan itu," tegasnya

Sekitar 79 persen pengakses media-media gratisan tersebut, kata Hermawan, adalah para pelajar, mahasiswa, karyawan muda, serta tokoh-tokoh muda"Anak muda adalah the next seniorsBukan tak mungkin gaya hidup mereka akan beranjak ke kelompok senior," ujarnya.

Tahun ini, Marketeers memang memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia yang dibagi dalam tiga aspekYakni, youth untuk kategori anak muda, women untuk kategori perempuan, dan netizen untuk kategori dunia maya(nji/c5/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Muhaimin jadi Tersangka di KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler