Jawab Soal Penunjukan Pangkostrad, Jenderal Andika: Sudah

Jumat, 21 Januari 2022 – 21:23 WIB
Jenderal Andika Perkasa jawab soal Pangkostrad. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjawab spekulasi tentang nama Pangkostrad yang sudah dua bulan kosong.

Paling lama nama Pangkostrad akan diumumkan pada pekan ini.

BACA JUGA: 5 Jam Diperiksa, Hernawati Akhirnya Ditahan di Polsek Sawan, Kasusnya, Parah!

"Paling lambat weekend ini," tutur Andika di Gedung MA, Jakarta, Jumat (21/1).

Namun, mantan Danpaspampres itu tidak menyebut atau membocorkan nama yang akan menjabat Pangkostrad.

BACA JUGA: Polisi Garap 3 Penjahat, Barang Buktinya Sampai Ratusan Ton, Astaga!

Dia hanya menyebut penjabat di pasukan tempur TNI AD itu sudah dikantongi.

"Sudah (ada namanya, red)," beber Andika.

BACA JUGA: Jenderal Andika: Kalau Melakukan Kekerasan Pasti Kena, Tidak Bisa Ditawar-tawar 

Posisi Pangkostrad kosong sejak penjabat sebelumnya Jenderal Dudung Abdurachman dilantik sebagai KSAD oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 17 November 2021.

Beberapa pihak mengkritisi lamanya penunjukan Pangkostrad yang berlarut-larut.

Pengamat militer Susaningtyas Kertopati menyebut kekosongan penjabat di pos Pangkostrad tidak pernah lebih dari sebulan, pada era sebelumnya.

"Ya, baru kali ini melebihi satu bulan," tulis Embak Nuning, sapaan Susaningtyas Kertopati.

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin merasa heran kursi Pangkostrad dibiarkan kosong terlalu lama.

Terlebih lagi, kata mantan Sesmil Kepresidenan itu, Kostrad ialah satuan tempur dan strategis di TNI AD.

Selayaknya, ada sosok yang memimpin para prajurit di satuan elite itu.

"Namanya satuan tempur, ya, harus ada komandan. Itu prinsip. Masa satuan tempur kosong terus, mengapa?" kata Kang TB, sapaan akrab TB Hasanuddin, Rabu (12/1).

Dia menilai ada implikasi negatif ketika posisi Pangkostrad dibiarkan kosong terlalu lama.

Publik bisa menilai satuan Kostrad tidak penting ketika pemimpin satuan elite di TNI AD dibiarkan kosong.

"Jangan sampai ada kesan bahwa Kostrad itu tidak terlalu penting. Kesannya nanti tidak bagus," kata TB Hasanuddin. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menjadi Tersangka, Ustaz Mizan dalam Pangawasan Ketat Polisi


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler