Dia menduga kalau wanita itu tertekan psikologisnya
BACA JUGA: Pengirim Kunci Jawaban Catut Mendiknas
"Kayaknya begituBACA JUGA: Dana Perimbangan DKI Sarat Kebohongan Publik
Tapi untuk memastikan, silakan dikonsultasikan ke psikiater," ujar kemarinBACA JUGA: Macet Cakung-Cilincing Mulai Terurai
Setelah itu, Minggu pagi (17/4) dia menanyakan alamat hotel, lalu Minggu siangnya dengan taksi dia tiba di sana.Setelah membayar biaya penginapan Rp 130 ribu per malam, Melinda mendapatkan kamar nomor 15Selama menginap, diketahui Melinda tidak pernah menerima tamu seorang pun di kamarnya"Waktu kami temukan, kondisinya segar dan rapih, sama seperti ketika dia (Melinda) datang," ungkapnya juga.
Menurutnya juga, pihak hotel mengaku tidak tahu-menahu kalau salah satu tamunya itu Melinda, yang selama ini dicari-cari dan diduga menjadi korban penculikanNamun setelah ditunjukkan foto Melinda, pihak hotel tahu kalau wanita itu memang menginap seorang diri sejak beberapa hari lalu.
Sedangkan Kasat Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Helmi Santika mengatakan, Melinda enggan ditanyai polisiBahkan dia mengaku tidak tahu (dirinya) menjadi obyek pemberitaan"Waktu kami coba tanyai, dia menjawab, "Ngapain sih nanya-nanya?" Waktu kami ceritakan tiga hari terakhir ini dia jadi berita di berbagai surat kabar, televisi dan radio, Melinda jawab, "Mana gue tahu?"," ungkapnya.
Tapi, waktu dibujuk polisi, dia (Melinda) akhirnya mau dibawa ke Markas Polda Metro JayaHelmi menambahkan, pihaknya akan menunggu kedatangan orangtua Melinda untuk menjemput anaknya itu"Ini bukan diculikDia datang sendirianBerarti enggak ada pelaku kejahatan atau korbanKami sudah menghubungi keluarganya untuk menjemput anaknya ke Polda," pungkasnya.
Sumber Indopos (grup JPNN) di Polda Metro Jaya menyebutkan, posisi Melinda diketahui di hotel itu dengan melacak sinyal ponselnya yang dua hari terakhir berputar-putar di kawasan Jalan Jaksa, Jalan Kebon Sirih dan Jalan Sabang, Jakarta Pusat"Setelah terus dimonitor, diketahui kalau pusat sinyalnya di dalam hotel itu," jelas sumber tersebut.
Diteruskannya, hostel itu memang dijadikan akomodasi bagi turis-turis bule berdompet tipis"Hanya bule-bule yang menginap di hotel ituTuris asing non-bule sangat jarangPertanyaannya, ngapain Melinda nginapnya di hotel itu," pungkasnya.
Seperti diberitakan, mahasiswi S2 semester tiga IPB itu meninggalkan kamar kosnya di Wisma Vio Jalan Dramaga, IPB Bogor, Jumat pagi (15/4) pukul 07.00Selama kuliah di IPB, Melinda rutin pulang ke rumahnya di kawasan Perumahan Bintaro Regency, Pondok Aren, Kota Tangsel, setiap Jumat, dan kembali ke Bogor pada Minggu malamKarena sepanjang Jumat kemarin Melinda tidak kunjung pulang, maka Sabtu pagi kedua orangtuanya, Sapto Hartoyo dan Sri Andiani, mendatangi kos putrinya tersebut.
Kepanikan timbul ketika beberapa rekan satu kos Melinda mengatakan wanita itu pergi pada Jumat pagiSelain itu, ponsel Melinda saat dihubungi tidak aktifSaat account Facebook-nya dicek, ternyata ditutupSapto melaporkan hilangnya putri satu-satunya itu ke Polresta Bogor dan Polda Metro Jaya.
Kekhawatiran itu beralasan, lantaran Juli 2004 lalu kakak kandung Melinda, Amanda Devina, yang saat itu kuliah di Universitas Trisakti, menjadi korban penculikan dan pembunuhan pacarnya sendiri, RonaldMayat wanita malang itu ditemukan di dalam mobilnya di Bandung, Jawa Barat, setelah tiga hari menghilangRonald sendiri divonis hakim PN Cibinong dengan hukuman 20 tahun penjara.
Terkait penemuan Melinda, sang ayah Sapto mengaku senang, saat menjemput sang anak di Polda Metro Jaya"Anak saya tidak kekurangan suatu apa punDia baik-baik saja," terangnya(ind/kin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Gizi Buruk Terserang TBC dan Diare
Redaktur : Tim Redaksi