Jelang Kongres PAN, Beredar SMS Pojokkan Hatta

Selasa, 06 Januari 2015 – 12:09 WIB
Hatta Rajasa. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA -- Jelang Kongres Partai Amanat Nasional ke VI pada Maret 2015 mendatang, aroma persaingan perebutan kursi ketua umum sudah mulai menghangat.

Setidaknya, ada dua nama tenar yang disebut-sebut bakal menghangatkan bursa ketua umum. Tak lain adalah sang incumbent Hatta Rajasa, serta Zulkifli Hasan yang kini menjabat Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat.

BACA JUGA: Menaker akan Bangun Rusun untuk Buruh di 9 Provinsi

Wakil Sekretaris Jenderal PAN Rusli Halim menyebutkan, saat ini beredar SMS gelap menjurus pembunuhan karakter terhadap Hatta Rajasa oleh pihak tertentu.

Namun demikian, ia tak menuding yang melakukan itu adalah Zulfkifli Hasan. Menurut Rusli, informasi soal SMS yang membunuh karakter Hatta itu diperoleh dari Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah PAN.

BACA JUGA: Pakar Hukum: Mabes Polri Harus Usut Masalah Izin Terbang AirAsia

Ia menyatakan, ada dua isu yang dihembuskan melalui SMS gelap tersebut. Pertama, terkait hubungan kebesanan antara Hatta Rajasa dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurutnya, dalam kampanye hitam itu disebutkan bahwa jika Hatta memimpin kembali PAN, maka PAN akan menjadi subordinasi partai lain.

BACA JUGA: Polemik UU Desa, Jokowi Berpotensi Lakukan Pelanggaran

"Ini sama sekali tidak benar kalau PAN subordinat partai lain," ujar Rusli kepada JPNN.com, Selasa (6/1).

Dia memberi contoh. Jika PAN di bawah kepemimpinan Hatta berada di bawah subordinat Demokrat, tidak mungkin bisa Zulkifli Hasan jadi Ketua MPR. "Kalau jadi PAN subordinat, pasti SBY memilih kader Demokrat," kata Rusli.

Pada kenyataannya, Rusli menambahkan, Hatta berhasil menjadikan  Zulkifli yang notabene kader PAN sebagai Ketua MPR. "Ini artinya Pak Hatta memiliki kapasitas di atas politisi rata-rata," jelas Rusli.

Isu kedua, kata Rusli, disebutkan bahwa Hatta tidak negarawan, sektarian, tak pluralis dan terlalu berpihak kepada umat Islam melalui program 1.000 masjid.

"Ini logika yang lebih ngaco dan tidak mengerti konteks," tegasnya.

Menurutnya, 1.000 masjid itu merupakan program Hatta dan PAN dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Karenanya, sebagai anak muda di partai Rusli mengajak kepada seluruh kader jangan larut terhadap genderang orang lain yang ingin PAN pecah.

"Pak Hatta dan Pak Zul itu, kita sudah sama-sama tahu komunikasi batin mereka berdua, sulit untuk tidak disatukan,"  tutup Rusli yang juga sebagai Wakil Sekretaris Panitia Pelaksana Kongres IV PAN itu. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Wiraswasta untuk Annas Maamun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler