jpnn.com - KENDARI – Jalan Trans Sulawesi di Rawua, Kecamatan Sampara, bisa dilalui kemarin. Namun, para pengguna jalan yang masuk wilayah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, harus antre.
Sebelumnya, jalur yang menghubungkan provinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah tersebut rusak karena rendaman air hujan yang terus mengguyur wilayah itu. ’’Rusaknya jalan ini disebabkan pekerjaan proyek pada penimbunan badan jalan. Itu ditimbun untuk mengangkat badan jalan agar lebih tinggi. Diharapkan air tidak menggenangi jalan. Ternyata, tanah timbunan ini mengakibatkan akses jalan terganggu karena menjadi lumpur,’’ kata Humas Pemda Konawe Drs Ameruddin.
BACA JUGA: Warga Sekitar Dolly Beralih Profesi
Pada Minggu (8/6), jalan itu lumpuh. Antrean mengular sekitar 5 kilometer. Mulai depan Pasar Pohara, Desa Konggamea, Desa Baini, Desa Laloumera, Desa Totombe, Desa Andaroa, dan Desa Baobao. Angota DPRD Sultra Syamsul Ibrahim yang melintas di wilayah tersebut mengaku terjebak selama lima jam dalam kemacetan.
Menurut dia, setiap mobil yang melintas harus diderek. ’’Saya habis berlibur di kampung di Kabupaten Konawe mulai pukul 19.00 dengan tujuan Kota Kendari. Namun, hingga pukul 23.50 saya belum juga menembus kemacetan itu. Padahal, besok saya mempunyai agenda di Kendari,’’ ungkapnya.
BACA JUGA: KA Sukabumi-Bogor Disebut tak Dongkrak Investasi
Jalur tersebut menjadi satu-satunya akses dari Kota Kendari menuju Kabupaten Konawe, Konawe Utara, Kolaka, Kolaka Utara, dan Kolaka Timur. Pemerintah setempat sudah mengupayakan perbaikan dan mengalihkan arus transportasi. Namun, padatnya permukiman di wilayah itu cukup menyulitkan. ’’Kami sudah mengupayakan dan memanfaatkan lajur kiri. Tetapi, permukiman itu sangat padat di poros tersebut. Saat ini kendaraan sudah boleh melalui jalur itu meski masih ada hambatan sedikit,’’ ungkapnya. (m2/JPNN/c22/diq)
BACA JUGA: KPK Geledah Rumah Eks Wako dan Saepul Jamil
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasien Leukemia di RSUD dr Soetomo yang Kian Banyak dan Muda
Redaktur : Tim Redaksi