BACA JUGA: Menhut Mutasi Belasan Pejabat
Itu tidak ada koordinasi sama sekali dengan pihak-pihak terkait di Sumatera UtaraSelain tidak berkoordinasi, Neta juga mempertanyakan keberadaan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (Kalakhar BNN) Komjen Pol Goris Mere, dalam pasukan Densus 88 yang melakukan penerobosan ke area Delta Bandara Polonia Medan itu
BACA JUGA: Yusril: Presiden Bisa Di-Impeachment
"Operasi tanpa koordinasi itu mendapat protes dari Danlanud Medan, yang mengirim surat ke Kapolda Sumatera Utara terkait 'penerobosan' tim Densus 88 di Bandara PoloniaSementara itu, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul, menyebutkan sudah benar tindakan Densus 88 di Bandara Polonia Medan, dalam operasi pengejaran terhadap pihak-pihak yang diduga teroris itu
BACA JUGA: Anggaran Pengadaan Obat Jamaah Haji Menurun
"Nggak masalah ituSaya orang pertama yang berada di belakang Densus 88, jika ini dipermasalahkan secara hukum," tegas Ruhut.Menurut Ruhut, teroris adalah musuh bangsa dan negara iniSudah pantas untuk dijadikan target operasional Densus 88, karena teroris sudah meresahkan anak bangsa ini dan merusak citra Indonesia di mata internasional.
Soal menjadikan teroris sebagai musuh bersama, itu juga disepakati oleh Neta S Pane"Tapi yang saya persoalkan adalah tidak adanya koordinasi, sehingga operasi Densus 88 itu sendiri juga menimbulkan ketakutan tersendiri bagi masyarakat yang tidak tahu masalah," tegas Neta(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Staf Khusus Presiden Bikin Masalah jadi Rumit
Redaktur : Tim Redaksi