JAKARTA--Ambruknya jembatan Kutai Kertanegera (Kukar) yang menghubungkan Tenggarong dengan Kecamatan Tenggarong Seberang, berdampak pada arus lalu lintas masyarakatJalur-jalur alternatif pun terpaksa dijalani, karena memang selama ini jembatan Kukar menjadi jalur utama.
Dengan ambruknya jembatan Kukar tersebut, masyarakat pun terpaksa memutar cukup jauh
BACA JUGA: 30 Orang Lebih Dilaporkan Hilang
Salah satu jembatan yang menjadi alternatif adalah jembatan MahakamBACA JUGA: Terjebak di Mobil, Tak Bisa Buka Pintu
Namun karena tidak ada alternatif lain, masyarakat tetap memilih jembatan era Presiden Soeharto ini untuk aktifitas mereka.''Jalannya agak kecil, tapi karena tidak ada alternatif yang bisa dilalui lagi, terpaksa harus lewat sana
Bila melihat dari usianya, antara jembatan Mahakam dengan jembatan Kukar cukup berbeda jauh
BACA JUGA: DPR Desak Polisi Ungkap Penyebab Runtuhnya Jembatan Kukar
Jembatan Mahakam diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1981Sementara jembatan Kukar, baru saja diresmikan tahun 2001.Saat acara jalan Sehat Kaltim Post (Group JPNN) di Tenggarong awal 2010 mengambil start dan finish di sekitar Jembatan KUkarSulaiman Gafur, yang saat itu menjadi penjabat Bupati Kukar, sempat membandingkan Jembatan Mahakam di Samarinda dengan Jembatan Kartanegara di Tenggarong
Sulaiman Gafur memuji posisi tiang Jembatan Kartanegara yang satu sama lain berjauhan, sehingga tidak menyulitkan kapal-kapal besar melintasBeda dengan Jembatan Mahakam, kata Sulaiman, yang tiang-tiang penyangganya berdekatan sehingga rentan ditabrak kapal.
Ternyata, fakta berbicara lainMeski sudah sering ditabrak ponton, Jembatan Mahakam hingga saat ini masih tetap berdiri kokohSementara Jembatan Kartanegara tak pernah sekalipun disenggol ponton, ternyata runtuh juga pada Sabtu (26/11), di usianya yang masih muda.
Hal ini juga yang menjadi pertanyaan besarPresiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan segera lakukan investigasi penyebab runtuhnya jembatanSedangkan Menteri PU Djoko Kirmanto, selain menyebut kejadian ini langka, juga berjanji akan mengirimkan tim investigasi khusus.
''Siapapun yang dinilai lalai, harus bertanggungjawab dan pasti ada sanksinya,'' tegas Mensesneg, Sudi Silalahi menyampaikan amanat Presiden di Jakarta.(afz/ha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sabu-Sabu Rp8 Miliar Asal Malaysia Diamankan
Redaktur : Tim Redaksi