jpnn.com, JAYAPURA - Bentang utama (center span) pertama Jembatan Holtekamp telah sampai di Jayapura lebih cepat dari target semula 30 hari menjadi hanya 19 hari.
Bentang utama berupa Rangka Baja Pelengkung tersebut dikirim menggunakan kapal dari Surabaya menuju Jayapura, Papua, Minggu (3/12) dan tiba pada Kamis (21/12).
BACA JUGA: Cekcok, Lempar Telur, Lalu Membunuh
Proses pengiriman terus dipantau. Berdasar pantauan satelit, pada hari kesembilan pengiriman, kapal berada di utara Pulau Buru. Pada hari ke-12, kapal sudah berada di utara Kota Manokwari.
Sementara itu, pengiriman bentang utama kedua sudah dilakukan pada Minggu (18/12) dan ditargetkan tiba pada 7 Januari 2018.
BACA JUGA: Bu Leni Pilih Terjun ke Dunia Hitam
“Pengiriman dilakukan dengan jarak tempuh mencapai 3.200 kilometer. Kami mohon juga doa restunya agar bisa tiba dengan selamat,” kata Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Kamis (21/12).
Jembatan Holtekamp dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga.
BACA JUGA: Januari 2018, Ratusan Tenaga Honorer Dirumahkan
Jembatan akan menghubungkan Hamadi, Distrik di Jayapura Selatan dengan Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Pembangun jembatan itu merupakan sebagai bagian dari upaya mewujudkan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membangun dari pinggiran.
Perakitan Jembatan Holtekamp yang merupakan tipe box baja pelengkung tidak dilakukan di lokasi jembatan, namun di PT PAL Indonesia Surabaya.
Produksi jembatan di Surabaya bertujuan meningkatkan aspek keselamatan kerja, meningkatkan kualitas pengelasan, dan mempercepat waktu pelaksanaan hingga tiga bulan.
Panjang bentang utama adalah 400 meter ditambah jembatan pendekat 332 meter yang terdiri 33 meter pendekat dari arah Hamadi dan 299 meter dari arah Holtekamp.
Total panjang jembatan keseluruhan 732 meter. Lebar jembatan adalah 21 meter yang terdiri empat lajur dua arah dilengkapi median jalan.
Keberadaan Jembatan Holtekamp memiliki nilai strategis, yakni untuk mengatasi kepadatan kawasan perkotaan, pemukiman dan kegiatan perekonomian di dalam Kota Jayapura.
Pasalnya, jembatan ini memangkas jarak tempuh hingga 17 kilometer di antara kedua lokasi tersebut.
Hal ini berpengaruh pada waktu tempuh pengguna jalan dari Kota Jayapura ke Muara Tami yang akan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang sebelumnya membutuhkan waktu 2,5 jam kini menjadi 60 menit.
Pembangunan Jembatan Holtekamp dilakukan bersama oleh Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kota Jayapura.
Kementerian PUPR mendanai pembangunan jembatan utama. Pemerintah Provinsi Papua mendanai pembangunan Jembatan Pendekat Arah Holtekamp.
Pemerintah Kota Jayapura mendanai pembangunan jalan pendekat dan pembebasan lahan.
Biaya yang dikeluarkan untuk membangun jembatan di atas Teluk Youtefa ini mencapai Rp 1,7 triliun.
Proyek ini dikerjakan oleh konsorsium kontraktor PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya.
Pembangunan Jembatan Holtekamp ditargetkan selesai pada September 2018 atau lebih cepat dari rencana semula tahun 2019. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dishub Incar Angkot Tak Laik Jalan di Kabupaten Bekasi
Redaktur & Reporter : Ragil