jpnn.com - BANDAR LAMPUNG – Siapa yang tak sedih melihat buah hati tercinta meninggal dunia, apalagi dalam keadaan tidak wajar. Hal itu yang dirasakan Nining Sukarni saat kedatangan jenazah anaknya, Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah, yang tak lain korban pembunuhan mutilasi oleh pasangan sejenisnya di Brisbane, Australia.
Radar Lampung (Grup JPNN.com) melaporkan, kemarin sekitar pukul 11.00 WIB, jenazah Mayang tiba di rumah duka, Jl Onta Gang Babe, Kelurahan Sukamenanti, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung. Jenazah Mayang langsung dikerubuti para tetangga. Jeni, adik kandung Mayang, pun ikut tak henti-hentinya meneteskan air mata.
BACA JUGA: UMP Kepri Ditetapkan Hampir Sama dengan Usulan Apindo
Jenazah Mayang kemudian dimakamkan di TPU Giriloyo, Kelurahan Sukamenanti, sekitar 1 kilometer dari rumah duka. Seusai prosesi pemakaman, Nining mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
”Minta maaf kalau anak saya ada salah. Pokoknya, terima kasih semuanya,” ucap Nining sembari memegang bingkai foto Mayang dan berurai air mata.
BACA JUGA: Dua Pejambret Babak Belur Dihajar Massa
Kasubdit Repatriasi Warga Negara Indonesia Kemenlu Aji Surya mengatakan, pihaknya berusaha keras memulangkan jenazah Mayang secepatnya. Tapi, proses administrasi pemulangan yang cukup panjang membuat baru kemarin jenazah Mayang sampai di rumah duka.
”Kami sudah bertemu detektif kasus pembunuhan Mayang. Nah, mereka harus konfirmasi lebih dari 70 saksi yang ada. Kemudian, ada proses DNA dan pencocokan bagian-bagian tubuh yang terpisah dan kami juga menunggu hasil laboratoriumnya,” terang dia.
BACA JUGA: Jatuh dari Motor, Penunggang Vixion Nyaris Dilindas Angkot
Terkait upaya penyelidikan motif pembunuhan, Aji menyatakan, sejauh ini masih ditengarai penyebabnya adalah kecemburuan.
”Nah, kami belum bisa berbicara banyak. Karena memang kami belum terima laporan resminya dari sana. Satu dua minggu lagi baru kami bisa beri keterangan yang lebih,” jelasnya.
Seperti diberitakan, jasad Mayang Prasetyo ditemukan tak utuh di tempat tinggalnya, sebuah apartemen di Teneriffe, Queensland, Australia, 4 Oktober 2014. Perempuan transgender asal Bandar Lampung itu diduga dibunuh dan dimutilasi Marcus Peter Volke, suaminya. Marcus kemudian ditemukan tidak bernyawa di dalam tong sampah dekat apartemen. Dia diduga kuat bunuh diri. (abd/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dhani Nekat Curi Motor untuk Cari Pekerjaan
Redaktur : Tim Redaksi