jpnn.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly menjenguk salah satu anggota Polri bernama Bripda Yogi Arya Yudistira, korban bom di Terminal Kampung Melayu yang kini di rawat di RS Premier Jatinegara, Minggu (28/5). Mata kiri Yogi mengalami luka serius akibat bom yang terjadi pada Rabu (24/5) malam itu.
Yasonna dalam kesempatan itu terlihat sangat khawatir pada kondisi Yogi. Sebab, dokter menyebut mata kiri Yogi terancam buta.
BACA JUGA: Kemenkumham Pastikan Deportasi Corby Sudah Sesuai Aturan
“Kondisinya mengenaskan dapat dilihat dari sekujur tubuhnya. Mata sebelah kiri paling parah dapat mengalami buta," ujarnya di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Minggu (28/5).
Yogi merupakan satu-satunya korban bom Kampung Melayu yang masih dirawat di RS Premier. Sebelumnya, ada empat korban lain yang juga menjalani perawatan di RS Premier, namun kini sudah dipindah ke RS Polri Kramat Jati.
BACA JUGA: BPHN Siapkan Grand Design Pembentukan Desa Sadar Hukum
Bagian tubuh sebelah kiri Bripda Yogi dari mata sampai kaki memang mengalami luka serius. Meski demikian, kondisinya telah mengalami kemajuan.
Yasonna menjelaskan, keluarga Bripda Yogi berencana membawa anggota Brimob Polda Metro Jaya itu ke Singapura guna mendapat perawatan yang lebih insentif. Karenanya, Yasonna akan berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk membantu memindahkan Yogi ke salah satu rumah sakit di Singapura.
BACA JUGA: Kemenkumham Gunakan Film untuk Tingkatkan Kesadaran Hukum
"Saya akan bicarakan dengan Pak Kapolri mengenai hal ini. Saya kira perlu," ujarnya.
Rasa solidaritas Yasonna muncul karena kedua orang tua Yogi merupakan pegawai Kementerian Hukum dan HAM. Ayah Yogi yang bernama Yuli Hari merupakan pegawai di Kantor Imigrasi (Kanim) Depok, Jawa Barat.
Demikian pula dengan ibunda Yogi yang menjadi anak buah Yasonna di Kemenkumham. “Bapaknya bekerja sebagai pegawai di Kanim Depok, sedangkan ibunya bekerja di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkumham,” ucapnya.
Yasonna menuturkan, Yogi sebelumnya pernah mengikuti seleksi masuk Taruna Akademi Imigrasi Kemenkumham. Namun, Yogi tidak lolos hingga akhirnya memilih menjadi anggota Polri.
Yasonna menegaskan, Polri adalah lembaga mitra kerja Kemenkumham dalam menjalankan proses hukum berlaku di Indonesia. “Kita harus saling dukung dan memiliki rasa solidaritas,” ujarnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Layanan Kewarganegaraan Online demi Permudah Izin Menjadi WNI
Redaktur : Tim Redaksi