Jepang Minta Tambahan Pasokan Gas

Sebagai Syarat Realisasikan Bantuan kepada Indonesia

Jumat, 30 Januari 2009 – 05:23 WIB

JAKARTA – Jepang bersedia merealisasikan bantuan luar negeri kepada IndonesiaSyaratnya, pemerintah Indonesia harus meningkatkan ekspor gas alam cair ke negeri tersebut

BACA JUGA: Fungsi BPD Baru Sebatas Kasir Pemda

Jepang menekankan, hubungan timbal balik tersebut akan menguntungkan ekonomi kedua negara yang tengah berupaya memulihkan diri dari akibat krisis keuangan global.

Penegasan tersebut disampaikan Direktur Utama JBIC (Japan Bank for International Cooperation) Hiroshi Watanabe saat bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla selama satu jam di Kantor Wakil Presiden, Kamis (29/1)
Hiroshi Watanabe didampingi Direktur JBIC Shin Oya, Deputi Direktur JBIC Yasushi Sunouchi, dan Kepala Perwakilan JBIC Jakarta Takanori Satake

BACA JUGA: Pemerintah Ragukan Pemda Terbitkan Obligasi



Sedangkan Jusuf Kalla didampingi Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Ekonomi Tirta Hidayat
Kedua pejabat tidak memberikan keterangan setelah pertemuan

BACA JUGA: Wewenang BPK Audit BPD Dipersoalkan

Namun, wartawan mendapat kesempatan membaca notulen rapat yang dibawa seorang staf JBICSebelum menemui Kalla, Watanabe telah menemui Gubernur Bank Indonesia Boediono

Setelah menemui Kalla, staf tersebut mengatakan bahwa Watanabe akan menemui Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Paskah Suzetta

Pemerintah tidak memiliki pilihan selain berupaya memenuhi permintaan JepangSebab, pemerintah kini sangat mengharapkan pada bantuan JBIC dan bank Dunia untuk menutup defisit target penarikan pinjaman program pada 2009 sebesar USD 2,6 miliar atau Rp 23,790 triliun’’Pemerintah mungkin akan mengandalkan pinjaman dari Bank Dunia dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), selain masih mengharapkan bantuan dari ADB,’’ ujar Direktur Pendanaan Luar Negeri Multilateral Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dewo Broto Joko Putranto beberapa waktu lalu.

Selain itu, sejumlah proyek fisik sangat mengandalkan bantuan dari JepangSalah satu di antaranya adalah anggaran proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt tahap II senilai USD 200 jutaPerusahaan Gas Negara (PGN) juga berencana meminjam dana dari JBIC untuk pembangunan jaringan pipa distribusi gas Jawa Barat senilai Yen 48 miliar

Aneka Tambang berniat berutang dari JBIC untuk pembangunan proyek alumina di Tayan, Kalimantan TimurPinjaman JBIC senilai USD 78 juta juga diproyeksikan Departemen PU untuk membangun Waduk Jatibarang sebagai flood retention basin di Semarang, Jawa Tengah(noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Terbitkan Sukuk Ritel SR-001


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler