Jerman Pelajari Cara Indonesia Tangani Terorisme

Kamis, 12 Juli 2018 – 02:48 WIB
Suhardi Alius. Foto: BNPT

jpnn.com, DELI SERDANG - Pemerintah Jerman mempelajari cara menangani terorisme melalui pola soft approach yang diterapkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Hal itu dibuktikan dengan kunjungan Wakil Presiden Badan Antiteror Jerman Michael Kretschmer ke Pondok Pesantren Al Hidayah, Sei Mencirim, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (11/7).

BACA JUGA: Berita Terbaru Kasus Kerusuhan Mako Brimob, Siapa Tersangka?

Pondok pesantren ini diasuh mantan teroris Khairul Ghazali. Sebagian besar santrinya adalah anak-anak mantan teroris.

Kunjungan itu tidak lain adalah untuk melihat langsung sekaligus studi banding BKA yang akan mencontoh program soft approach yang nantinya diterapkan di Jerman.

BACA JUGA: Perempuan Punya Peran Penting Cegah Radikalisme

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Belanda Stephanus Abraham Blok mengunjungi TPA Baitul Muttaqin dan Yayasan Lingkar Perdamaian di Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur.

“Dua tempat ini sekarang telah menjadi ikon dunia dalam penanganan terorisme. Buktinya hari ini wapres BKA datang langsung belajar dan saling menggali pengalaman. Minggu lalu, menlu Belanda juga ke Lamongan, dan akhir bulan ini, Badan Antiteror Jepang juga akan berkunjung ke Lamongan,” kata Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius.

BACA JUGA: Belanda Kagumi Deradikalisasi Ala Indonesia

Menurut Suhardi, di dua tempat itulah BNPT mencari titik balik supaya para mantan teroris dan keluarganya bisa diterima kembali di masyarakat.

Hal itu sekaligus memberikan kesempatan kedua untuk menjadi manusia bagi nusa dan bangsa.

Hasilnya, para santri di Ponpes Al Hidayah ini sudah jauh berbeda dibandingkan di awal-awal program ini dijalankan.

“ Lihat saja anak-anak (santri) di sini. Dulu saat kali pertama kami datang, mereka seperti takut dan tidak mau berinteraksi. Sekarang lihat saja dan tanya mereka cita-citanya. Ada yang mau jadi polisi, ustaz, bahkan jadi kepala BNPT. Dulu mereka takut dan jauh dari masyarakat sekitar, sekarang telah bergabung dan terintegrasi,” terang Suhardi.

Sementara itu, Wapres BKA Michael Kretschmer memberikan apresiasi tinggi terhadap cara BNPT melakukan soft approach.

“Teroris ada di semua negara, termasuk di Jerman. Makanya saya tertarik dengan program pencegahan yang telah dilakukan BNPT. Hari ini kami datang untuk studi banding sekaligus belajar bagaiman cara mencegah seseorang agar tidak menjadi teroris dan membuat orang yang sudah pernah menjadi teroris agar tidak kembali,” ujar Kretschmer. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perangi Terorisme, BNPT Gandeng Kejaksaan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
terorisme  

Terpopuler