BACA JUGA: Polisi Inggris segera Periksa Klaim Mohamed
Satu pilot yang mengendalikan pesawat satu kursi dengan mesin buatan Lockheed Martin Corp itu langsung tewas.Pernyataan resmi Pentagon menyebutkan pilot itu bernama David Cooley, 49, veteran angkatan udara yang kemudian bergabung dengan Lockheed Martin pada 2003
Regu penyelamat sempat melarikan Cooley ke Rumah Sakit Victor Valley
BACA JUGA: Lagi, Roket Rusia Bawa Turis Antariksa
Tapi, nyawanya tak tertolongMayor Angkatan Udara David Small di Pentagon menambahkan, pesawat jet jatuh tersebut telah ditetapkan untuk menjadi bagian dari uji coba penerbangan ke-411 di pangkalan udara Edwards dan uji coba bagian sayap ke-412.
Amerika berkomitmen mengembangkan F-22 pada 1980 dengan kemampuan menyusup bak siluman
BACA JUGA: Telur Burung Gajah Dilelang dengan Harga Dasar Rp 86,3 Juta
Jet ini disiapkan mampu memasuki wilayah udara rival utama AS saat itu, Uni Soviet, dan menghancurkan para pengebom Soviet jika mereka berusaha melancarkan serangan nuklirKetika Perang Dingin berakhir, pesawat F-22 menjadi satu-satunya pesawat tempur tercanggih di duniaNamun, karena besarnya biaya perawatan dan masalah software, program pengadaan pesawat ini terancamBahkan, Kongres nyaris menghentikan proyek pengembangan pesawat ini.Belakangan Kongres atas usul pemerintahan George WBush, proyek F-22 mulai aktif digunakan Angkatan Udara AS sejak akhir 2007Namun, dampaknya, Angkatan Udara AS harus menghemat dengan membeli lebih sedikit pesawat tempurMaklum saja, F-22A merupakan pesawat tempur paling mahal yang dimiliki Angkatan Udara ASHarga per unit sekitar USD 150 juta (sekitar Rp 1,7 triliun)Pihak Lockheed Martin menyatakan, ada 95.000 pekerja di 1.000 perusahaan yang terkait dengan penanganan F-22.
Jatuhnya F-22 kemarin merupakan insiden keduaKejadian pertama berlangsung pada Desember 2004Saat itu F-22 juga dalam suatu uji terbang dan jatuh di tempat yang samaNamun, pilot berhasil menyelamatkan diri setelah mengaktifkan pelontar kursiNamun, pesawatnya hancur lebur(CNN/AP/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inggris Dituding Bunuh Situs Pertemanan
Redaktur : Tim Redaksi