jpnn.com, JAKARTA - Pakar komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga meyakini tak akan ada pengaruh besar ke PDIP jika tidak mencalonkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
"Tentu akan berdampak bagi PDIP. Namun, perkiraan saya dampaknya tidak terlalu besar," kata dia kepada JPNN.com, Kamis (27/5) malam.
BACA JUGA: Analisis Albert Simangunsong Perihal Ganjar Tidak Diundang di Acara PDIP
Mantan dekan Fakultas Ilmu Komunikasi IISIP Jakarta itu menyatakan, elektabilitas tinggi yang dimiliki Gubernur Jateng itu tidak berisiko bagi PDIP.
Meski partai berlambang banteng moncong putih itu tidak mengusung Ganjar di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Selamatkan Sedikitnya 500 Anak, Lemkapi Ganjar Penghargaan
Pasalnya, menurut Jamiluddin, PDIP masih memiliki banyak kader lain yang layak diberi mandat untuk maju di Pilpres 2024.
"Waktu masih cukup bagi PDIP untuk mempersiapkan kadernya menuju Pilpres 2024," ujar Jamiluddin.
BACA JUGA: Rusman Sempat Bersalaman Sebelum Salat Subuh, Saat Sujud Semua Berubah, Gempar!
Penulis buku Perang Bush Memburu Osama itu mengatakan Ganjar bisa saja mencari gerbong lain untuk maju di Pilpres 2024.
Namun, lanjut Jamiluddin, Ganjar harus siap bersaing dengan calon kuat lainnya yang juga memiliki elektabilitas tinggi.
Misalnya Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, dan Muhaimin Iskandar.
"Mereka ini juga akan berupaya mendapat kepercayaan dari partai lain untuk diusung pada Pilpres 2024," ucap Jamiluddin.
Dia menambahkan, tidak mudah bagi Ganjar untuk pindah partai begitu saja demi ambisi Pilpres 2024, apalagi bicara soal amunisi.
"Elektabilitas tidak luar biasa dan amunisi terbatas tentu partai politik akan berpikir untuk mengusung Ganjar," kata Jamiluddin. (cr3/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... RI Pengangguran Tetapi Punya Cukup Uang, Warga Curiga, Ternyata
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama