jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) membuka Rapat Kerja Nasional Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) di Swiss Bell Hotel, Bandar Lampung, Sabtu (28/7).
Wapres mengapresiasi Tarbiyah-Perti yang sekian tahun pecah namun saat ini telah bersatu kembali.
BACA JUGA: Uji Materi Masa Jabatan Wapres, Bikin Pilpres jadi Rumit
Bahkan, sekarang fokus membicarakan kemajuan umat seperti dakwah dalam bidang pendidikan dan sosial.
"Sekarang alhamdulillah, Perti telah duduk bersama, dan membicarakan upaya-upaya," kata Wapres.
BACA JUGA: Kritik Keras Fadli Zon soal Uji Materi Masa Jabatan Wapres
Menurut dia, itulah tujuan semua bahwa organisasai Islam yang fokus kepada suatu upaya dakwah dan pendikan serta sosial kepada semua. "Karena itulah inti dari terbentuknya organisasi," ujar Wapres.
Dia menjelaskan, nama organisasi Perti itu sudah mengindikasikan sebagai pendidikan.
BACA JUGA: JK Tak Mungkin Cawapres Lagi Jika Sistem Seperti Ini
Dalam sejarah masa lalu, banyak organisasai Islam menjelma menjadi partai politik seperti Perti, PSII dan NU.
Namun, lanjutnya partai-partai Islam tersebut kembali ke khittah. Sebab, pada masa kini partai-partai Islam telah diwadahi dengan beberapa partai yang memang khusus didirikan, seperti Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin Zulkifli Hasan.
Wapres berharap keberadaan Perti menjadi pemicu untuk mendorong kemajuan umat di bidang ekonomi.
"Sebanyak 88 persen penduduk Indonesia adalah Islam, meski kontribusi Islam di bidang ekonomi masih kurang, maka keberadaan Perti diharapkan menjadi titik kemajuan dan nilai tambah perkembangan ekonomi," harapnya.
Dia berharap semua dapat dikejar dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. "Semua itu dapat dibentuk dari pendidikan," kata Wapres.
Karena itu, JK mendorong Perti untuk bersama-sama memajukan pendidikan, yang bukan hanya di bidang agama tetapi juga teknologi dan lainnya yang menjadi kekurangan umat Islam.
"Kita sebagai bangsa masih mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kelebihan kita adakah SDA tapi kekurangan kita adalah SDM dan itu kembali pada teknologi, ekonomi, pendidikan," terangnya.
Selain itu, Wapres juga menyebut ada kesenjangan yang perlu diatasi dengan semangat kerja yang tinggi dan ilmu pengetahuan.
Wapres meminta organisasi Islam seperti Perti perlu membantu mewujudkannya dengan membentuk kelompok yang bersemangat di bidang usaha, yaitu satu unsur gerakan yang harus mengacu pada kemajuan umat.
Rakernas adalah bagian dari evaluasi, yang terpenting adalah upaya memajukan umat, dan kemakmuran hanya dapat terjadi pada orang yang berilmu. "Percuma jika pemerintah telah memfasilitasi tetapi masyarakat tidak bersemangat untuk maju," pungkasnya.
Dalam Rakernas I ini tampak hadir Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan, dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Lampung serta 300 orang peserta dari perwakilan 29 provinsi di Indonesia.
Acara dibuka dengan laporan Ketua Umum PP Tarbiyah Perti Basri Bermanda, dilanjutkan dengan sambutan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo.
Sementara Wapres dalam acara tersebut didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Jangan Melanggar Konstitusi Terkait Jabatan Wapres JK
Redaktur & Reporter : Boy