PADANG -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia, HM Jusuf Kalla, menargetkan proses pembangunan rumah hunian sementara bagi pengungsi korban tsunami Mentawai selama 2 bulanHal ini terkait berakhirnya masa tanggap darurat internasional yang hanya memberikan waktu 7 hari sejak kejadian bencana.
"Kita mulai masuk pada penanganan korban tahap kedua, yaitu, pemulihan ekonomi dan pembangunan rumah hunian sementara
BACA JUGA: Demo Bayaran Warnai Aksi Dukung SBY
Jadi, PMI harus mulai masuk satu minggu lagi ke situ," kata Jusuf Kalla di kantor PMI Sumbar, kemarinMengenai lokasi-lokasi pembangunan hunian sementara ini, menurut JK diserahkan ke Pemerintah Daerah, dengan jarak tidak terlalu jauh atau berada 500 meter dari pantai dengan ketinggian sekitar 20 meter lebih dari permukaan laut
BACA JUGA: Jangan Emosional Distribusikan Bantuan!
Sementara untuk menunjang percepatan pembangunan rumah hunian sementara ini, PMI telah mengirimkan 50 ribu lembar seng, dan peralatan-peralatan lainnya
BACA JUGA: Ribuan Hektar Hutan Merapi Terbakar
"Pembangunan rumah hunian sementara ini kita targetkan 2 bulan," tutur mantan Wakil Presiden RI ini.Sesuai rencana pembangunan rumah hunian sementara ini dilakukan di Desa Muntei Baru-baru, Kecamatan Pagai Utara, sebanyak 76 unit. Menurut JK relokasi korban tsunami Mentawai tidak perlu jauh dari sumber ekonomi atau penghasilan merekaRelokasi bisa dilakukan di tempat yang aman atau perbukitan di sekitar kebun mereka
Sementara itu, mengenai penanganan kesehatan bagi pengungsi, JK berkesimpulan bahwa sebagian besar sudah tertangani dengan baik, melalui keterlibatan semua pihak dan relawan, termasuk PMI"Hampir semuanya sudah tertangani, di sana ada rumah sakit tentara, pelayanan kesehatan dari LSM, bantuan dokter, dan segala macamnyaSecara praktis ini semua sudah tertangani," ungkapnya.
Sedangkan mengenai persediaan air bersih, JK mengungkapkan, selain telah didistribusikan melalui laut dan udara, masyarakat di sana juga sudah terbiasa dengan mata air atau sumur yang airnya bisa dipergunakan sehari-hari"Air bersih tidak banyak soal di sanaSelain peralatannya susah diangkat, tapi mereka sudah terbiasa dengan mata airTidak ada masalah," katanya.
Begitu juga dengan pengiriman bantuan, menurut JK semuanya bisa jalan dengan memanfaatkan laut dan udara"Penyaluran bantuan lewat laut dan udara sudah jalanPMI punya 4 helikopter yang digunakan untuk penyaluran bantuan ke sana," tandasnya(o)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Relawan Diminta Balik ke Padang
Redaktur : Tim Redaksi