JAKARTA--Berbagai temuan di daerah perbatasan, disampaikan anggota komisi X DPR RI saat rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Senin (24/10) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Anggota Komisi X DPR RI, Zulfadhli mengungkapkan, salah satu contohnya gedung SMA Negeri 2 Paloh, Sambas, Kalimantan Barat yang merupakan daerah perbatasan RI-Malaysia baru setahun dibangun kondisinya belum siap, rusak dan tidak memiliki peralatan serta perlengkapan sekolah
Bekas Ketua DPRD Provinsi Kalbar, itu juga prihatin karena banyak sarana dan prasarana lain yang masih memerihatinkan
BACA JUGA: Pemerintah Bangun Sekolah Satu Atap di Perbatasan
Komisi X baru saja pulang usai melakukan peninjauan masalah infrastruktur pendidikan di daerah perbatasan I-Malaysia, di Sambas, Kalbar."Foto Presiden dan Wakil Presiden, masih terpasang Foto Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla
Zulfadhli mengungkapkan lagi, tiang bendera untuk upacara kondisinya memprihatinkan
BACA JUGA: Pusat Kucurkan Dana Rehab Sekolah, Pemda jangan Diam
Juga tidak memiliki meubeler seperti bangku, meja dan almariBACA JUGA: Riset di Kemdikbud Dituding Hanya jadi Proyek
Selain itu juga Zul mengungkapkan, di sekolah itu tidak ada bel, papan nama sekolah, alat tulis kantor, papan tulis serta listrik pun tidak punyaPenggaris, tong sampah, mesin rumput, serta alat kebersihan kamar mandi, juga tak punyaApalagi perangkat komputer sebagai penunjang tata usaha dan pembelajaran, ruang sarana prasarana kesehatan, olahraga dan kesenian, tidak ada
"Ruang perpustakaan yang tergabung dengan ruang kepala sekolah, kondisinya sangat memprihatinkan," ujarnya lagi
Menurut dia, seluruh kebutuhan operasional SMA Negeri 2 Paloh, tidak ada bantuan dari pemerintah"Hanya didanai dari iuran komite sekolah, Dana Bantuan Orang Tua Siswa (DBOTS) yang hanya berjumlah 52 orang," katanya lagi.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wamen Akui Riset Balitbang Lemah
Redaktur : Tim Redaksi