jpnn.com - JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyatakan bahwa pada periode tahun 2007-2008 tidak terjadi krisis ekonomi besar Indonesia. Pernyataan Kalla ini sekaligus menampik sejumlah pendapat yang menyebar di kalangan masyarakat bahwa kegagalan Bank Century terjadi karena krisis ekonomi global.
Menurut Kalla, saat itu yang mengalami krisis adalah Amerika Serikat dan hanya memberi dampak kecil pada Indonesia. Hal ini disampaikan Kalla saat menjadi saksi untuk persidangan Budi Mulya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (8/5) dalam perkara korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik.
BACA JUGA: Kejagung Periksa Mantan Kadishub DKI Lagi
Kalla menuturkan, pada 2007-2008 krisis keuangan di AS memang berimbas ke negara lain. “Imbasnya ke China, India dan negara lain. Tentunya dari mereka ini berimbas pada Indonesia. Mereka tarik modal asing di Indonesia. Tapi dilaporkan Menko Perekonomian (Sri Mulyani) bahwa APBN kita, kredit dan investasi kita tetap bagus. Pertumbuhan ekonomi juga tetap terjadi sekitar enam persen," papar Kalla.
Jaksa KPK, KMS Roni lalu meminta Kalla untuk membandingkan skala krisis yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 dan tahun 2008. Sebab, jaksa penuntut umum (JPU) dari KPK meyakini Bank Century gagal bukan karena krisis ekonomi.
BACA JUGA: JK Siap Beberkan Skandal Century di Pengadilan Tipikor
"Seberapa besar dampak krisis Amerika ini pada Indonesia dibandingkan dengan krisis tahun 1997 dan 1998? Apakah sampai ada kepanikan masyarakat?” tanya jaksa Roni kepada pria yang juga akrab disapa JK itu.
Kalla lalu membandingkan situasi krisis ekonomi di Indonesia antara tahun 1997-1998 dan tahun 2007-2008. Menurutnya, krisis dari Amerika yang terjadi pada tahun 2008 tidak memberi dampak signifikan pada ekonomi Indonesia. Krisis itu, kata dia, memang ada tapi dalam skala kecil dan tidak dirasakan semua kalangan.
BACA JUGA: JK Bersaksi di Sidang Century, Ratusan Polisi Dikerahkan
Sementara krisis ekonomi 1998 adalah krisis dalam negeri yang menyebabkan berbagai masalah. Pada tahun 2008, diyakini tidak sampai mengakibatkan adanya kegagalan bank seperti Century.
"Tidak ada kepanikan. Sebagai perbandingan tahun 1998 inflasi 70 persen, pertumbuhan ekonomi sampai minus 15 persen. Ini berbeda dengan tahun 2008. Inflasi 10 persen, pertumbuhan ekonomi plus enam persen," papar Kalla.
Dalam kesaksiannya Kalla juga mengaku baru tahu bahwa Bank Century sudah bermasalah sejak awal dibentuk. Itu baru diketahuinya setelah pemberian bailout menuai masalah di kemudian hari.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Sita 20 Baju Batik Koleksi Anas
Redaktur : Tim Redaksi