JK Tugaskan Adik Kandung Bantu Yuddy

Untuk Bersaing dengan Ical dan Surya Paloh

Senin, 27 Juli 2009 – 22:01 WIB
Foto : Dok. JPNN

JAKARTA – Restu dan dukungan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) atas pencalonan Yuddy Chrisnandi sebagai salah satu calon ketua umum Golkar sepertinya bukan sekedar klaimJK, secara khusus telah menugaskan adik kandungnya, Halim Kalla (HK) untuk membantu Yuddy Chrisnandi merebut posisi ketua umum Golkar yang akan ditinggalkan JK pada Munas Golkar Oktober mendatang.

Dukungan penuh JK atas pencalonan Yuddy itu disampaikan manajer kampanye Yuddy Chrisnandi for Ketua umum Golkar, Indra J Piliang, di Jakarta, Senin (27/7)

BACA JUGA: Gugatan Kubu JK-Win Kurang Alat Bukti

"Ya, benar itu, (Halim Kalla) masuk dalam tim sukses kami bersama sekitar 60 orang anggota tim sukses lainnya,” kata Indra.

Selain Yuddy, dua kandidat kuat yang juga akan bersaing merebut kursi ketua umum Golkar adalah Aburizal Bakrie dan Surya Paloh
Namun Menurut Indra, masuknya Halim Kalla dalam jajaran tim sukses kubu Yuddy tentu merupakan sebuah isyarat pembemberian restu dari Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla atas pancalonan Yuddy Chrisnandi.


Ditanya soal seberapa banyak DPD II Golkar yang sudah memberikan dukungan resmi ke Yuddy, Indra memang mengaku baru DPD II Demak yang memberikan dukungan terbuka

BACA JUGA: DPR Dorong Pembatasan Jumlah Partai

"Tapi dukungan DPD II Golkar lainnya sedang berproses dan mereka kita yakinkan terus, seiring dengan adanya beberapa DPD II Golkar yang tengah menggelar Musyawarah Daerah (Musda)," ujar mantan caleg dapil II Sumbar itu.

Oleh karena itu, kata Indra lagi, pihaknya belum mau melalukan gerilya politik ke daerah-daerah
"Justru yang lebih didahulukan adalah memberitahu publik dulu, supaya masyarakat luas tahu," ungkapnya.

Ditanya soal adanya rencana Musyawarah Nasional (Munas) lebih dahulu ketimbang Musda, menurut Indra, hal itu justru lebih bagus

BACA JUGA: Jangan Kaitkan Ical dengan Lapindo

"Percuma saja, melakukan gerilya sekarangNanti pasca Munas baru menggelar musda, jadi kalau sekarang bergerilya, bisa berubah kepengurusannya nanti," paparnya.

Menurut Indra, memang idealnya Munas dulu“Bukan musda dulu baru menggelar MunasTradisi Munas itu memang digelar Oktober 2009, baru menggelar Musda, kecuali zaman Akbar Tandjung, diundur menjadi Desember 2004 di Bali," tandasnya(Fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Terpuruk, Maka Saya Maju


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler