jpnn.com - JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui kehebatan Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra. Bahkan di masa transisi menjelang reformasi, Yusril termasuk salah seorang yang memikirkan pelaksanaan transisi sehingga pemerintahan dari Soeharto dapat berpindah ke tangan BJ Habibie secara baik, tetap konstitusional dan menghindari masalah.
Meski ahli hukum, bahkan seorang koruptor juga bisa dibela, tapi saat menghadapi masalah, dia juga perlu bantuan.
BACA JUGA: Demo Honorer K2, Tiap Daerah Kirim 10 Orang Siap Mati
"Yusril ibarat seorang tukang cukur. Tidak bisa mencukur sendiri rambutnya. Maka saya jadi saksi meringankan (untuk Yusril dalam kasus dugaan korupsi sistem administrasi badan hukum)," ujar JK pada peluncuran tujuh buku Yusril, Sabtu (6/2).
Uniknya, setelah bersaksi membela Yusril selama tiga jam, perkara tersebut kata JK langsung di SP3.
BACA JUGA: PKB Tawarkan 5 Agenda Politik, Termasuk Tinjau Ulang DPD
"Saya bela walau bukan ahli hukum. Jadi itulah, kami ganti-gantian. Kalau sekarang free, waktu saya bela juga bela free," ujarnya disambut sorak sorai ratusan undangan.
JK menyambut baik buah pemikiran Yusril yang kini dituangkan lewat tujuh buku. Karena pemikiran harus menjadi bagian yang dibagikan kepada generasi selanjutnya.
BACA JUGA: Kalau Jokowi Mau Lakukan Ini, 2019 Bisa jadi Presiden Lagi
"Pemikiran ini banyak, karena Yusril punya banyak peran dan keahlian. Baik yang resmi maupun tak resmi. Seperti main film Laksamana Cheng Ho," ujar JK. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Proxy War Makin Nyata dan Ancam Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi