Jogja Memang Istimewa, Ada Nikah Massal di Kereta

Kamis, 08 September 2016 – 05:24 WIB
IJAB KABUL: Tujuh pasangan pengantin mengucapkan akad nikah di dalam Kereta Api Prameks di Stasiun Tugu, Kota Jogja, Selasa (6/9). Foto: Setiaky A Kusuma/Radar Jogja/JPG

jpnn.com - JOGJA - Sebuah lembaga bernama Forum Taaruf Indonesia (Fortais) di Yogyakarta menggelar pernikahan massal secara unik. Lembaga yang berperan sebagai makcomblang bagi para pencari jodoh itu menggelar pernikahan massal di dalam gerbong kereta yang sedang berjalan.

Pada Selasa lalu (6/9), Fortais  menyelenggarakan nikah massal gratis bagi tujuh pasangan di dalam Kereta Api Prameks di Stasiun Tugu, Kota Jogja. Menariknya, lokasi pernikahan tidak lantas disterilkan dari penumpang kereta api jurusan Solo – Jogja itu.

BACA JUGA: Bandel Banget Sih, Jual Daging Masih Pakai Boraks

Bahkan, para penumpang leluasa menyaksikan prosesi sakral akad nikah ketujuh pasangan pengantin. Ketua Fortais Ryan Budi Nuryanto mengatakan, peminat nikah massal sebenarnya lebih dari tujuh pasangan.

Menurutnya, selama tujuh hari pendaftaran yang dibuka secara online di media sosial, jumlah pendaftar mencapai ratusan. Hanya saja, sebagian besar tidak melengkapi berkas persyarakan yang ditetapkan panitia.

BACA JUGA: Sulap Lokalisasi jadi Perkantoran Butuh Rp 10 Miliar

“Ada yang menyepelekan surat pengantar dari RT atau RW. Tentu saja itu tidak bisa,” katanya di sela acara nikah massal.

Sebelumnya Fortais juga pernah menggelar nikah massal di dalam pesawat TNI AU yang sedang mengudara. Sedangkan nikah massal di dalam kereta kali ini digelar dalam rangka menyambut hari jadi Kota Jogja ke-260  dan HUT ke-71 PT KAI.

BACA JUGA: Pak Gubernur Ini Bilang, Biar Miskin Tapi Sombong

Ada arak-arakan untuk ketujuh pasangan calon pengantin. Mereka dirias oleh anggota Paguyuban Rias Kinasih Jogja di Kantor UPT Malioboro.

Akad nikah dipimpin Suardi dan Sehona dari Kementerian Agama Kota Jogja. Turut hadir menyaksikan acara itu antara lain Kepala DAOP VI PT KAI Hendy Helmy, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekkot Jogja Aman Yuriadijaya, serta keluarga para mempelai.

Disaksikan banyak orang ternyata membuat sebagian pasangan pengantin grogi. Karenanya, ada beberapa mempelai pria yang diminta mengulang kalimat ijab kabul karena dinilai terlalu terburu-buru dan gugup.

“Ini adalah kali pertama ada proses pernikahan (ijab kabul) di dalam gerbong kereta di Jogjakarta,” ucap Sehona.  Sebagai penghulu, ia mengaku sangat senang diikutsertakan dalam acara tersebut.

Mempelai perempuan termuda, Kania Restu Fauzi (20), mengaku sangat takjub dengan acara nikah masal yang dilakoninya bersama suaminya, Crysna Marsono (23). Apalagi, ijab kabul tak sekadar di dalam gerbong kereta api, tapi juga berjalan menuju Stasiun Maguwoharjo. “Sangat unik. Karena itu kami tertarik,” katanya bangga.

Beda lagi komentar peserta lain yang bernama  Mujiyanto (37). Buruh bangunan yang sudah lama menduda itu sengaja ikut acara nikah massal demi menghemat irit biaya. Baginya, biaya pernikahan cukup mahal dibanding penghasilannya yang tidak menentu.(cr1/yog/ong/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Kesurupan, Ibu Muda Ini Pilih Bunuh Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler