Jokowi Akui APEC Gagal Persatuan AS-Tingkok

Selasa, 27 November 2018 – 16:11 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengakui kegagalan KTT APEC di Port Moresby, Papua Nugini, mempersatukan dua raksasa ekonomi dunia Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Hal ini diungkapkan Kepala Negara ketika membuka Kompas100 CEO Forum 2018, di JCC Senayan, Jakarta pada Selasa (27/11).

BACA JUGA: Memfitnah Soeharto di Era Orba? Tak Ditabok tapi Dihilangkan

"Kami menyaksikan pimpinan negara dari dua ekonomi, nomor satu dan dua di dunia (AS-Tingkok-red), bersitegang dan sulit, saya lihat sulit dipersatukan," ucap Jokowi.

Indonesia, katanya, ikut berupaya dari pagi sampai siang untuk menjembatani kedua pemimpin negara tersebut. Namun kondisinya tidak mudah karena masing-masing memisahkan diri.

BACA JUGA: Presiden Jokowi: Kalau Pemimpinnya Terkaget-kaget....

Delegasi AS berkelompok sendiri, begitu juga Tiongkok. Indonesia ketika itu mencoba di tengah-tengah dan berupaya membuat jembatan agar keduanya bisa tersambung.

"Tapi sampai jam 14.30 gagal. Sana ucapkan terima kasih, sini ucapkan terima kasih, bilang Indonesia telah berusaha dengan baik. Sini juga. Terima kasih, tapi gagal," jelas mantan wali kota Surakarta itu.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut Jokowi Belakangan Ini Jadi Sering Marah

Publik dunia menurutnya mungkin sudah mengetahui bahwa inilah KTT APEC pertama yang tidak menghasilkan satu kesepakatan bersama.

"Mungkin sudah baca beritanya, ini pertama kali dalam 29 tahun APEC gagal menghasilkan pernyataan bersama. Tapi itu faktanya," tandas Jokowi.

Melihat kondisi itu, Jokowi menyimpulkan bahwa ekonomi dunia masih berpotensi dilanda ketidakpastian. Sebab, KTT APEC tersebut menunjukkan perang dagang AS-China, si nomor satu dan dua ekonomi dunia berpotensi berlanjut.

"Tapi semoga ada keajaiban di (forum) G20 bisa sambung. Tapi feeling saya kok tidak. Feeling. Perasaan saya mengatakan seperti itu. Dan ini terjadi di saat bank central AS, FED, masih menaikkan suku bunga dolar," sebutnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Sawit dan Karet Anjlok, Begini Respons Pak Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler