DEPOK - Ratusan orang yang memadati Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) Depok Jawa Barat, Kamis (8/12) terpukau oleh sosok pria ceking di panggung yang berpidato dengan nada suara datarTak lain, pria itu adalah Wali Kota Solo, Joko Widodo.
Pria yang lebih dikenal dengan nama Jokowi itu menjadi pembicara pamungkas pada acara Deklarasi Nasional Birokrasi Bersih dan Melayani
BACA JUGA: Cari Dana untuk Masjid, Politisi PPP Bantah Korupsi
Di hadapan sejumlah guru besar dan para pejabat tinggi negara, Jokowi membeber sejumlah kiatnya membenahi birokrasi di Pemkot SoloMeski tak ada intonasi yang meledak-ledak seperti orator, namun Jokowi tetap mampu membuat pengunjung berkali-kali memberikan applause
BACA JUGA: Ingin Rukun, MA-KY Bentuk Tim Penghubung
Di saat para pembicara sebelumnya merasa pesimis dengan kondisi birokrasi di tanah air, Jokowi justru bersikap sebaliknyaBACA JUGA: Polisi Minta Interpol Buru WN Malaysia Pembantai Orang Utan
Lebih lanjut Jokowi membeber pengalamannya selama 6,5 tahun memimpin Solo sehingga menjadi kota yang dipuji dalam hal pelayanan publikOa mencontohkan ketika awal-awal menjabat, harus mencopot empat camat hanya karena lelet saat ditanya tentang waktu yang dibutuhkan dalam mengurus KTP.
"Emepat camat bilang ngurus KTP itu butuh dua hari, ada yang tiga hari, ada yang sehariBesoknya mereka saya copotBagaimana kalau niat untuk melayani publik saja sudah tidak ada sementara mengurus KTP itu bisa satu jam saja," ucap Jokowi yang disambut tepuk riuh.
Pembenahan dalam hal proses perijinan, kata Jokowi, memang menjadi perhatiannya saat awal-awal memimpin SoloMenurutnya, kini di Solo hanya dibutuhkan waktu enam hari untuk mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB)Para petugas yang melayani perijinan pun dipoles sedemikian rupa sehingga menarik.
"Yang nglayani pake dasi, seperti pegawai bankBisa bilang good morning, good afternoon," ucapnya sembari mengarahkan ibu jarinya ke arah layar projector yang menampilkan gambar-gambar pelayanan publik di Solo.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, birokrasi tetap bisa dibenahi dengan cepat"Ini kan persoalan sistem tergantung pemimpinnya sajaTinggal injak (diberi target) atau ganti (jika tak sanggup)," ulasnya.
Dengan mudahnya perizinan itu, kini investasi pun membanjiri SoloSaat ini saja, 14 hotel barui sedang dalam taraf dibangun
Selain itu ada pula 15 permintaan untuk mendirikan pusat perbelanjaan (mal)Namun Jokowi mengaku hanya memberi satu izin saja"Ada banyak yang minta mal, hanya saja saya beri satuSaya bukan antimal, tapi saya tidak senneng mal," ucapnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga membanggakan Solo yang tidak pernah ribut dengan penggusuran pedagang kaki lima (PKL)Baginya, ada intervensi sosial yang bisa dilakukan kepala daerah sehingga pedagang tidak keberatan saat dipindahkan.
"Penertiban PKL itu biasaTapi yang manusiawiSatpol PP bukan untuk nggebukin pedagang," kata Jokowi.
Karenanya pada kesempatan itu Jokowi juga memamerkan penampilan petugas Satpol PP di Solo yang jauh dari kesan garanSebaliknya, para petugas Satpol PP di Solo malah berseragam tradisional ala tentara Kraton
"Kepala Satpol PP di daerah lain biasanya orangnya serem kumisanDi Solo, saya tunjuk wanita menjadi Satpol PPDan ternyata bisaSatpol PP itu untuk melayaniBukan nggebuki," urainya.
Dalam kesempatan itu pula, Jokowi mendukung sepenuhnya Deklarasi Nasional Birokrasi Bersih dan MelayanHadir pula pada acara itu antara Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Eko Prasodjo, Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Teten MAsduki, pengamat politik Siti Zuhro dan Andrinof Chaniago, anggota DPR dari PDIP Dewi Ayrani dan banyak tokoh lainnya(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Pegawai KPK Mengaku jadi Korban Dukun
Redaktur : Tim Redaksi