jpnn.com - JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi digadang-gadang sebagai calon presiden (capres) terkuat pada pemilu 2014. Namun, nasib Jokowi dikhawatirkan akan seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono apabila menang dalam pemilu 2014.
Menurut konsultan politik Hasan Nasbi, seperti Jokowi, SBY juga mendapatkan simpati besar dari masyarakat pada pemilu 2004. Namun, selama 9 tahun terakhir kepemimpinannya, performas SBY justru dinilai mengecewakan.
BACA JUGA: Pekan Depan, Berkas Akil Dilimpahkan ke Pengadilan
"Saya khawatir fenomena Jokowi yang didukung banyak orang sekarang ini, akan berakhir serupa dengan SBY," kata Nasbi dalam acara diskusi bertajuk 'Haruskah Jokowi Jadi Presiden RI? Kalau Bukan Dia Lalu Siapa?" di Jakarta, Selasa (4/2).
Hasbi menuturkan, fenomena tersebut bukan hanya terjadi pada SBY. Tetapi juga Presiden RI pertama Soekarno dan Presiden RI kedua Soeharto. Keduanya juga menjadi harapan masyarakat, tetapi kepemimpinannya berakhir dengan tidak mulus.
BACA JUGA: Transaksi Meningkat Jelang Pemilu, Rekening Caleg Diawasi
"Namun kenyataannya itu berakhir, harapan itu tidak terwujud," imbuh Nasbi.
Pada kesempatan yang sama, calon legislatif (caleg) dari Partai Golkar M. Misbakhun mengatakan, fenomena pemimpin seperti SBY muncul dari aksi pencitraan. Oleh karenanya, ia mengingatkan masyarakat agar tidak terkecoh dengan citra yang ditampilkan oleh calon pemimpin melalui media massa.
BACA JUGA: Qatar Butuh Ribuan Pekerja Formal
Mantan anggota DPR RI ini menghimbau agar publik meneliti kapabilitas dan kredibilitas calon pemimpin sebelum memilih pada pemilu 2014.
"Kita harus belajar dari fenomena SBY. Jangan lagi kita memilih pemimpin melihat citranya saja," ujar Misbakhun. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Rudi Rubiandini tak Pengaruhi Kinerja SKK Migas
Redaktur : Tim Redaksi