Jokowi Ingin Konsumen Lebih Berdaya

Selasa, 21 Maret 2017 – 17:51 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa konsumen harus benar-benar terlindungi. Sebab, banyak produk yang tidak sekadar merugikan konsumen, tetapi juga membahayakan dari sisi kesehatan.

Berbicara pada rapat terbatas tentang perlindungan konsumen di Kantor Kepresidenan, Selasa (21/3), Jokowi -panggilan akrab Joko Widodo- menyinggung berbagai hal yang merugikan konsumen. Misalnya, soal peredaran obat dan vaksin palsu hingga produk makanan kedaluwarsa dan layanan jasa.

BACA JUGA: Jokowi: Ini Ada Yang Keliru, Harus Diperbaiki

"Beberapa contoh di antaranya terkait obat atau vaksin palsu, makanan di pasaran sudah kedaluwarsa, malapraktik di bidang pelayanan kesehatan, keamanan dan kenyamanan transportasi, serta pembobolan kartu kredit dalam transaksi e-commerce," ujar Jokowi dalam rapat yang dihadiri para menterinya.

Jokowi menegaskan, perlindungan terhadap konsumen merupakan hal penting. Terlebih, konsumen punya kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

BACA JUGA: Inilah Kesaksian Adik Ipar Jokowi di Kasus Suap Pajak

Menurut Jokowi, kontribusi sektor konsumsi terhadap domestik bruto (PDB) mencapai 55,94 persen.  "Ini artinya perekonomian nasional mayoritas masih digerakkan oleh konsumsi. Negara kita memiliki penduduk yang sangat besar, ini berarti potensi pasar yang besar pula," jelas dia.

Karena itu, Jokowi menyingung pentingnya edukasi dan perlindungan konsumen. Sebab, dibandingkan negara lain, konsumen di Indonesia baru pada tahap memahami hak tapi belum mampu memperjuangkannya.

BACA JUGA: Bersaksi di Sidang Suap, Adik Ipar Jokowi Mengaku Lupa

Merujuk Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) di Indonesia pada 2016, angkanya masih 30,86 persen. Angka itu masih jauh lebih rendah dibanding IKK di Eropa yang mencapai 51,31 persen.

Kesadaran masyarakat untuk mengadu juga masih rendah. Rata-rata hanya ada 4,1 pengaduan per satu juta penduduk.

Angka itu tertinggal jauh dibanding Korea Selatan dengan angka pengaduan 64 per satu juta penduduknya.

Untuk itu, kata Jokowi, edukasi sangat diperlukan. "Konsumen juga diajari mencintai produk-produk dalam negeri, sehingga industri nasional bisa berkembang dan lapangan kerja juga bisa terbuka lebih banyak," tambah Jokowi.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Mulai Bahas Surat Presiden


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler