Jokowi: Kampus Jangan Sebarkan Paham Anti-Pancasila

Selasa, 26 September 2017 – 14:43 WIB
Presiden Joko Widodo dalam The 7th Plenary Conference Of The Asian Affairs Commision International Union of Notaries di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Jumat (8/9). Foto: Kemenkumham

jpnn.com, DENPASAR - Presiden Joko Widodo mengingatkan jajaan pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia untuk menjaga institusi pendidikan jangan sampai dijadikan penyebaran paham radikalisme oleh segelintir pihak.

Jokowi -sapaan presiden- menyatakan perguruan tinggi adalah sumber pengetahuan dan pencerahan sehingga akan sangat berbahaya kalau dimanfaatkan oleh segelintir pihak sebagai medan infiltrasi ideologi ini.

BACA JUGA: Satu Lagi Tol Beroperasi, Jokowi: Kuncinya Sudah Ketemu

"Jangan sampai kampus-kampus menjadi lahan penyebaran ideologi anti-Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Jokowi saat penutupan Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia di Peninsula Island, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Selasa (26/9).

Dalam sambutannya, mantan wali kota Surakarta itu menyampaikan kemajuan teknologi tak bisa dipungkiri telah membawa bangsa ini menuju era keterbukaan.

BACA JUGA: Jokowi Minta BPN Tidak Persulit Warga Sertifikasi Tanahnya

Namun, keterbukaan tersebut dapat memberikan celah bagi upaya-upaya infiltrasi ideologi tanpa disadari.

Karena itu suami Iriana mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap upaya-upaya yang bisa memecah belah bangsa.

BACA JUGA: Jokowi: Kita Ini Terlalu Banyak Diatur

Sebaliknya, dia mengajak untuk terus memupuk rasa persaudaraan antarsesama.

Turut mendampingi Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, serta Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Dinilai Bijak Sikapi Pro Kontra Film G30 S/PKI


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler