jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengakui, tidak melibatkan KPK dan PPATK sebelum menentukan calon menteri baru Kabinet Kerja. Ini dilakukan karena sedang terdesak kebutuhan akan hadirnya menteri baru.
"Kami ingin merespon secara cepat, apa yang terjadi di keuangan dan ekonomi global," ujar pria yang kerap disapa Jokowi ini di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/8) malam
BACA JUGA: Tersangka Bansos Sumut Lebih dari Satu
Jokowi memastikan tidak menemukan ketimpangan pada rekam jejak menteri-menteri baru yang dipilihnya. Diakuinya, sudah 2,5 bulan menelusuri sepak terjang para menteri sebelum terpilih.
"Kan sudah 2,5 bulan yang lalu," imbuhnya.
BACA JUGA: Kejagung tak Serta Merta Ikuti Kemauan Gatot
Sebagaimana diketahui, menteri yang baru saja dilantik Jokowi adalah Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mendag Thomas Lembong, Menteri PPP/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menko Maritim Rizal Ramli, Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan dan pejabat setingkat menteri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Dari daftar nama tersebut, baru Sofyan yang pernah disodorkan Jokowi pada KPK, saat menjadi calon Menko Perekonomian 2014 lalu.
Sementara itu, di hari pertama bekerja, Jokowi mengingatkan para menteri baru untuk segera merespon kondisi global saat ini.
BACA JUGA: Empat Tokoh Asal Sumut Ini Terima Bintang Tanda Jasa
"Semuanya langsung bekerja, karena kami ingin merespon secara cepat, terjadinya perubahan situasi keuangan globa. Ini harus cepat direspon menteri yang baru," tandas Jokowi. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut HUT RI, BPN Buka Layanan 70 - 70
Redaktur : Tim Redaksi