Jokowi Resmi Dinobatkan sebagai Rato SBD

Jumat, 14 Juli 2017 – 02:31 WIB
Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Sumba Barat Daya, Provinsi NTT saat menghadiri parade 1001 kuda sandlewood dan festival tenun ikat Sumba di Lapangan Galatama, Tambolaka, Rabu (12/7). Foto: Timor Express/JPNN.com

jpnn.com, TAMBOLAKA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo diangkat atau dinobatkan sebagai Rato (Raja) Sumba Barat Daya (SBD) oleh pemerintah Kabupaten SBD atas kehadirannya ke tanah Marapu, Pulau Sumba pada Rabu (12/7) siang. Jokowi hadir pada event parade 1001 kuda Sandalwood dan Festival Tenun Ikat di lapangan Galatama, Tambolaka, SBD.

Jokowi tiba di Bandara Tambolaka sekira pukul 10.23 Wita menggunakan pesawat Kepresidenan. Dari situ Presiden bersama Ibu Negara, Iriana Joko Widodo diarak menuju rumah jabatan bupati dan diterima secara adat oleh Bupati SBD, Markus Dairo Talu dan Ibu Ratu Wulla Talu dengan menyelempangkan kain adat kepada Presiden dan Ibu Negara.

BACA JUGA: Pak Jokowi, Tolong Undang Pansus Angket KPK Minum Teh di Istana

Sekira pukul 10.54 Wita Presiden dan Ibu Negara menuju lapangan pangggung utama didampingi para pejabat, sekaligus membuka acara puncak pelaksanaan parade 1001 Kuda Sandalwood dan Festival Tenun Ikat.

Mengawali sambutannya, Presiden Jokowi menyebutkan dua kata khas Sumba Barat Daya, "Payawao Pakalaka".

BACA JUGA: NasDem Punya Akademi, Rencananya Bakal Diresmikan Jokowi

Ketika diungkapkannya kata-kata ini, Bupati SBD, Markus Dairo Talu bangun dari tempat duduknya dan memimpin "Payawao Pakalaka" yang disambut pekikan Payawao dan Pakalaka ribuan masyarakat SBD yang hadir di lapangan Galatama, kemarin.

"Payawao Pakalaka" merupakan sapaan atau pekikan khas warga Sumba ketika ada sebuah momen atau hajatan besar. Teriakan payawao pakalaka dari ribuan masyarakat yang hadir menggema di lapangan Galatama.

BACA JUGA: Utang Pemerintah di Era Jokowi Membesar, Ini Pembelaan Maruarar

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi meminta kepada jajaran pemerintah empat kabupaten di Pulau Sumba untuk senantiasa memelihara dan melestarikan budaya yang ada.

Jokowi juga meminta agar even Parade 1001 kuda Sandalwood dan Festival Tenun Ikat yang sudah dilaksanakan ini agar menjadi even tahunan.

"Jangan sampai kegiatan ini hanya semacam kembang api, menyala sebentar lalu mati. Saya minta even ini dijadikan sebagai even tahunan," katanya.

Jokowi juga meminta budaya ini dipertahankan dan dikelola dengan managemen yang modern, dengan geliat untuk mempromosikan budaya tersebut melalui berbagai macam media.

“Budaya ini harus dipertahankan dan dijaga karena ini memiliki keunikan tersendiri di pulau Sumba," ungkapnya.

Jokowi yang hadir dengan mengenakan pakaian adat Sumba itu tampak sangat berwibawa dan bersemangat menyapa tamu undangan yang hadir. Dengan gaya khasnya Jokowi meminta warga yang ingin bersalaman dengan dirinya sambil memperagakan budaya cium hidung ala Sumba.

Dua orang diberi kesempatan oleh Presiden untuk naik ke panggung dan memperagakan langsung budaya cium hidung bersama Presiden. Tak pelak dua orang kepala desa pun berlari menaiki panggung dan menghampiri Jokowi untuk memperaragakan budaya cium hidung.

Kedua orang tersebut yakni Kepala Desa Walandimu dan Kepala Desa Watukawula. Sesampai di atas panggung orang nomor satu di Republik ini pun sempat menanyakan besaran anggaran dana desa dari tahun 2016 dan 2017 yang diterima kedua kepala desa tersebut.

Tak hanya itu, Jokowi pun meminta kedua kepala desa tersebut untuk menyebutkan enam macam suku di Indonesia dan menyebutkan 10 nama pulau. Mereka pun menjawabnya dengan enteng dan akhirnya diberikan hadiah dua unit sepeda.

Usai membuka kegiatan, Presiden dan ibu Negara menyempatkan waktu untuk meninjau dan melihat langsung lebih dari 1.200 penenun yang melakukan aksi tenun masal di lapangan Galatama.

Sebelum meninjau para penenun, di hadapan Jokowi dan ibu Negara, ratusan siswa-siswi SMP menampilkan tarian lokal. Tarian ini mendapat sambutan meriah dari Presiden dan Ibu Negara serta tamu undangan.

Usai tarian kolosal, tampak 251 ekor kuda Sandalwood memasuki lapangan galatama untuk beraksi di depan presiden dan Ibu Negara.

Terlihat senyum sumringah dari wajah Presiden, menyaksikan langsung ratusan ekor kuda Sandlewood beraksi tepat di depan panggung utama Presiden.

Kesempatan itu pula ribuan masyarakat yang hadir memenuhi lapangan Galatama dapat menyaksikan langsung even tersebut sekaligus melihat dari dekat wajah Presiden dan Ibu Negara.

Menghormati kehadirannya di SBD, Bupati Markus Dairo Talu menghadiahi sang Presiden seekor kuda Sandalwood dan parang Ulu Gading. Kuda hadiah Bupati SBD ini langsung ditunggangi sang presiden di hadapan ribuan masyarakat di lapangan Galatama itu.

Momen ini pun mendapat reaksi yang sangat luar biasa dari ribuan masyarakat yang ada untuk mengabadikan. Ribuan masyarakat berlari masuk ke tengah lapangan untuk melihat secara dekat dan ber-selfie dengan orang nomor satu di bangsa ini yang sementara menunggangi kuda miliknya.

Tepat pukul 12.45 Wita Presiden dan ibu Negara serta rombongan bergeser dari rumah jabatan Bupati menuju Bandara Tambolaka untuk meneruskan perjalanan ke Makassar, Sulawesi Selatan dalam rangka menghadiri hari Koperasi Nasional. Sepanjang jalan depan rumah jabatan, Jokowi melambaikan tangan kepada masyarakat dan dari dalam mobil RI 1 Presiden melemparkan sejumlah bingkisan berupa baju kaus kepada ratusan masyarakat yang ingin menyaksikan langsung mobil RI 1 itu.

Sementara itu, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengharapkan kegiatan even parade 1001 Kuda Sandalwood dan Festival Tenun Ikat ini dilaksanakan setiap tahunnya di Tanah Sumba.

"Kegiatan ini tentu memberikan dampak positif yang luar biasa terhadap pengembangan sektor pariwisata di NTT khususnya di Pulau Sumba, sehingga kita harapkan kegiatan ini nantinya dikemas lebih baik lagi dan dijadikan event tahunan," harapnya.

Terpisah, Bupati Markus Dairo Talu mengaku bangga atas kehadiran Presiden Jokowi di Kabupaten SBD. "Tentu kehadiran Pak Presiden membawa dampak besar di daerah ini. Dan kami bangga atas kehadiran Pak Presiden," ungkapnya.

Dikatakannya, bahwa ucapan terima kasih itu, secara pribadi dirinya memberikan hadiah satu ekor Kuda Sandalwood dan parang Ulu Gading kepada Presiden.

"Saya berikan hadiah satu ekor kuda Sandalwood kepada Pak Presiden dan kuda ini akan diantar menggunakan pesawat AURI ke Jakarta. Sekaligus karena kami menerima Pak Presiden secara adat maka kami menobatkan Pak Presiden sebagai Rato Sumba Barat Daya," tandasnya.

Dikatakannya, bahwa lambang dari kedua hadiah yang diberikan kepada Presiden itu menunjukan kesatria dan atau kejantanan pria-pria Sumba Barat Daya.

Dikatakannya bahwa dengan adanya even parade 1001 Kuda ini yang nantinya akan digelar setiap tahunnya maka dia meminta kepada seluruh masyarakat Sumba Barat Daya untuk memelihara kuda.

"Tadi Pak Presiden sudah bilang bahwa akan memerintahkan Kementerian Pariwisata untuk menghendel kegiatan ini setiap tahun, sehingga saya meminta kepada seluruh masyarakat untuk pelihara kuda karena akan menjadi even nasional tahunan," tandasnya.(r1/aln)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Resmikan Proyek Rumah DP Satu Persen di Kaltim


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler