jpnn.com, MEMPAWAH - Presiden Joko Widodo meresmikan operasional delapan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Mobile Power Plant (MPP) dengan total kapasitas 500 Mega Watt (MW) di seluruh Indonesia.
Peresmian dilakukan bersamaan dengan sembilan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan Barat, saat kunjungan kerja Presiden Jokowi ke lokasi PLTG MPP Parit Baru (Pontianak) yang berlokasi di Desa Jungkat, Kabupaten Mempawah.
BACA JUGA: Gubernur Segera Temui Presiden Jokowi
"Hari ini sudah diresmikan di delapan lokasi pembangkit listrik tenaga gas yang totalnya 500 Mega Watt," ujar Presiden Jokowi, Sabtu, kemarin
Tambahan daya listrik tersebut diyakini bisa memenuhi kebutuhan listrik bagi 100 ribu rumah tangga.
BACA JUGA: PLN Tandatangani 16 Proyek Rp 21,1 triliun
Mengingat saat ini pasokan listrik juga sangat dibutuhkan dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi serta pembangunan di Bumi Khatulistiwa.
"Ini memang yang sangat-sangat dikeluhkan masyarakat karena masalah kebutuhan industri, kebutuhan untuk pabrik, kebutuhan untuk hotel, pariwisata dan juga rumah tangga yang ngantri ingin mendapatkan listrik," ungkapnya.
BACA JUGA: Anak Usaha PLN Incar Rp 10 Triliun di Pasar Modal
Oleh sebab itu, pemerintah memilih mobile power plant, karena proses pembangunannya yang cepat hanya memakan waktu 6 bulan.
Jika yang dibangun menggunakan batu bara, perlu waktu 4-5 tahun pembangunannya.
Bukan hanya Kalimantan Barat, sejumlah provinsi di Indonesia juga dapat merasakan manfaat dari pembangunan PLTG tersebut.
Selain menggunakan gas sebagai bahan baku yang murah dan tidak merusak lingkungan, PLTG MPP tersebut bisa berpindah tempat sesuai dengan kebutuhan.
"Perlu saya ingatkan bahwa ini adalah Mobile Power Plant, yang bisa dipindah-pindah ke tempat lain kalau memang tempat itu sangat membutuhkan," ucap mantan Wali Kota Solo itu.
Presiden juga memuji pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat yang mencapai 5,22 persen dan berada di atas rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 5,02 persen.
Tapi kalau pasokan listriknya tidak disiapkan, maka sulit menarik investor untuk masuk.
Padahal, kata presiden, dengan masuknya investor akan membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga pertumbuhan ekonomi daerah tersebut akan ikut meningkat.(fat/jpnn)
Adapun PLTG MPP 500 MW yang telah diresmikan, tersebar pada 8 lokasi, yaitu:
1. MPP Jeranjang–Lombok dengan daya 2x25 MW, yang telah beroperasi sejak 27 Juli 2016;
2. MPP Air Anyir–Bangka dengan daya 2x25 MW, mulai beroperasi 13 September 2016;
3. MPP Tarahan–Lampung dengan daya 4x25 MW, mulai beroperasi 29 September 2016;
4. MPP Nias dengan daya 1x25 MW, mulai beroperasi 31 Oktober 2016;
5. MPP Parit Baru (Pontianak) dengan daya 4x25 MW, mulai beroperasi 8 November 2016;
6. MPP Balai Pungut–Riau dengan daya 3x25 MW, mulai beroperasi 13 November 2016;
7. MPP Suge–Belitung dengan daya 1x25 MW (Roll Suge), mulai beroperasi 22 November 2016;
8. MPP Paya Pasir-Medan dengan daya 3×25 MW (Roll Paya Pasir), mulai beroperasi 9 Desember 2016.
Sembilan infrastruktur kelistrikan yang berhasil diselesaikan PLN di Kalimantan Barat:
1. PLTU Ketapang dengan daya 2x10 MW
2. SUTT 150 kV Parit Baru–Kota Baru sepanjang 44 kms
3. SUTET 275 kV Bengkayang-Jagoibabang sepanjang 162 kms
4. SUTT 150 kV Singkawang-Bengkayang sepanjang 140 kms
5. SUTT 150 kV Singkawang- Sambas sepanjang 118 kms
6. GI 150 kV Kota Baru dengan daya 30 MVA
7. GI 150 kV Sambas dengan daya 30 MVA
8. GITET 275 kV Bengkayang dengan daya 2x250 MVA
9. GI 150 kV Bengkayang sebesar 30 MVA
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Sebut Kasus e-KTP Masalah Besar
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam