Jokowi Sebut PBB tak Berdaya untuk Selamatkan Palestina

Rabu, 22 April 2015 – 11:18 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajak negara-negara Asia Afrika mendukung penguatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dia menilai PBB tidak berdaya menghentikan aksi kekerasan di sejumlah negara, termasuk Palestina.

"Makin kentara ketika PBB tidak berdaya. Aksi kekerasan tanpa mandat PBB. Oleh karena itu kita bangsa Asia Afrika mendesak reformasi PBB agar berfungsi optimal," tegas Jokowi, sapaan akrab Presiden RI, yang langsung disambut tepuk tangan meriah para peserta KAA saat membuka KAA di Plenary Hall, JCC Senayan, Jakarta, Rabu (22/4).

BACA JUGA: KPK Pastikan Teman-teman Si Ngeri-ngeri Sedap Masih Aman

Presiden mengaku sikapnya sama dengan Presiden Soekarno di KAA tahun 1955 yang menolak ketidakadilan global dan menentang imperialisme. Menurutnya, saat ini di belahan bumi utara banyak negara kaya-raya. Namun, di belahan bumi selatan 1,6 miliar orang kelaparan. Ketidakadilan inilah yang ingin dihapusnya melalui KAA.

"KAA Bandung masih menyisakan hutang. Semua bangsa harus bersatu," imbuhnya.

BACA JUGA: Jokowi Desak Reformasi PBB dan Penyelamatan Palestina

Presiden juga kembali menyinggung masalah penyelamatan Palestina dalam pidatonya. Ia berharap semua negara menaruh perhatian untuk menyelamatkan negara itu dari konflik.

"Dunia tak berdaya melihat Palestina akibat penjajahan. Kita tak boleh berpaling dari penderitaan rakyat Palesina. Kita harus berjuang untuk Palestina," seru presiden.

BACA JUGA: Asia - Afrika Jadi Tujuan Investasi Global

Sementara itu, terkait pengelolaan ekonomi dunia, presiden meminta negara-negara tidak tergantung lagi pada International Monetary Fund (IMF), World Bank (WB) dan Asia Development Bank (ADB).

"Saya berpendirian pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan pada tiga lembaga keuangan itu. Kita mendesak reformasi arsitektur keuangan global," tegas presiden.

Saat ini, kata dia, dibutuhkan pimpinan global yang kolektif dan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru, siap memainkan peran global.

"Indonesia disebut bangkit sebagai negara berpenduduk muslim di muka bumi dan Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga di dunia siap memainkan pemeran global. Indonesia siap bekerjasama dengan berbagai pihak mewujudkan cita-cita itu," tandas presiden yang disambut tepuk tangan meriah.(flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Alie Yakin SBY Penuhi Janji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler