jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta kepolisian mengusut peredaran buku sekolah dasar (SD) yang mencantumkan Yerusalem ibu kota Israel.
“Jangan cuma ditarik," kata Zulkifli di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (13/12).
BACA JUGA: KPAI Panggil Penerbit Buku Bermuatan Yerusalem Milik Israel
Dia menambahkan, fakta itu sangat tidak baik karena pemerintah Indonesia tak mengakui Yerusalem ibu kota Israel.
Bahkan, Presiden Joko Widodo juga sedang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menolak klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas Yerusalem.
BACA JUGA: Buku Sebut soal Israel, Kemendikbud: Terima Kasih Sudah Jeli
"Pak Jokowi ke sana marah-marah. Masa (di Indonesia) ada buku begitu. Pak Jokowi ke sana saja kami apresiasi," ujar ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Zulkifli menambahkan, peristiwa itu bukan sebuah kecolongan.
BACA JUGA: Ajarkan Yerusalem Ibu Kota Israel Kontradiktif dengan Jokowi
"Itu kebablasan," tegas mantan menteri kehutanan itu.
Sementara itu, Ketua Komisi X DPR Djoko Udjianto mengaku baru mendapat informasi tentang buku tersebut.
Dia mengaku masih mencari informasi, termasuk kapan, di mana, dan seberapa banyak buku itu beredar.
“Kalau benar ada buku yang berisi tentang ibu kota Israel adalah Yerusalem tentu tak benar dan harus ditindak," kata Djoko.
Dia menegaskan, polisi harus mengusut pelaku karena persoalan itu akan memperkeruh suasana.
"Kami tentu menyesalkan beredarnya buku yang berisikan tentang ibu kota Israel adalah Yerusalem," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erdogan Undang Bekas Negara Komunis Ini ke Pertemuan OKI
Redaktur & Reporter : Boy